Hal paling dicari sekaligus mengusik rasa penasaran sebagian besar masyarakat terutama kaum perempuan menjelang Hari Raya ialah soal tren baju lebaran.
Busana baru saat lebaran, baik yang mengikuti tren atau tidak secara sadar sudah menjadi fenomena yang mendarah daging bagi sebagian orang.
Tentu tidak mengherankan bila banyak perempuan sibuk melirik model busana yang akan menjadi tren nantinya. Situasi ini semakin didukung oleh begitu banyaknya produsen seperti label, desainer maupun industri garmen yang rutin merilis produk busana terbarunya menjelang Idul Fitri.
Pertanyaan yang paling umum diajukan kepada para pakar mode maupun perancang busana ialah soal model busana yang akan menjadi tren mode di lebaran tahun 2016?
Baca: Hijab Batik Nuansa Jepang Karya Hannie Hananto di Jakarta Fashion Week 2016
Wajarnya, para desainer atau pengamat mode tersebut akan menjelaskan secara singkat atau detail mengenai potongan atau model busana hijab yang diprediksi bakal diminati khalayak. Namun, berbeda dengan jawaban Hannie Hananto, perancang busana berbakat kenamaan Indonesia.
Hannie yang juga merupakan anggota dari Indonesia Fashion Chamber tersebut bukanlah nama baru di dunia mode muslimah. Hannie tercatat sebagai pemenang lomba perancang busana muslimah di tahun 2006 yang sukses merilis karya koleksi dalam sejumlah panggung mode bergengsi. Sebut saja, Indonesia Fashion Week, Jakarta Fashion Week, Muslim Fashion Festival Indonesia, Istanbul Modest Fashion Week dan sebagainya.
Baca: Kontroversi Kerudung Halal, Ini Komentar Para Desainer Busana Muslimah
Lalu, apa jawaban Ketua Percabangan HijabersMom Indonesia ini soal tren busana Lebaran atau Ramadan tahun ini?
“Jujur, saya bingung jika ditanya soal tren busana Ramadan atau lebaran. Kenapa? Pembeli cenderung mau yang dipakai oleh artis ini atau selebgram ini atau si publik figur ini. Jadi, tren mode atau busana sebenarnya tidak jalan. Sejak dulu memang busana yang dipakai artis atau publik figur yang cenderung menjadi tendensi mode busana saat lebaran,” ujarnya saat diwawancarai oleh tabloidnova.com .
Baca: Lupakan Gaya Berlebihan, Inilah Tren Busana Hijab Tahun 2015!
Secara tegas, ia pun memaparkan bahwa pada bulan Ramadan tahun ini terjadi penurunan pembelian. Alasannya dikarenakan dua hal, pertama yaitu karena banyak acara sejenis yang dilaksanakan hampir bersamaan di bulan ini, bahkan sekitar 7 hingga 8 acara. Jumlah itu pun belum ditambah dengan acara mal sejenis yang diadakan di seluruh Indonesia.
Kemudian, alasan kedua adalah banyaknya konsumen yang sekarang beralih menjadi produsen dengan rata-rata pendatang baru yang tidak memiliki karakter.
“Modest wear tengah diminati dan populer. Yang paling ditakutkan sejak awal ialah apabila cutting yang sama karena copycat yang diproduksi dalam jumlah besar atau mass product yang berujung pada titik jenuh sebuah tren. Titik jenuh ini mengakibatkan kondisi “stuck” pada industri dan tren busana muslim,” tutup Hannie pada tabloidnova.com .
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR