Baru menikah atau telah bertahun-tahun membina rumah tangga, sadarkah Anda hal-hal apa saja yang membahagiakan dalam pernikahan?
Menyatu dalam sebuah ikatan pernikahan tak selalu mudah bagi tiap pasangan. Berbeda tapi saling melengkapi. Itulah yang semestinya terjadi. Bagaimana keseimbangan itu tercipta, di situlah kebahagiaan kita ditentukan dalam rumah tangga. Ibarat menyusun pasel bersama. Butuh kerja sama dan ketekunan suami istri agar perkawinan tetap sehat.
Namun, bukan berarti relasi suami-istri tabu mengalami konflik. Pertengkaran adalah hal wajar selama bermanfaat menjadi sarana untuk memahami pola pikir pasangan. Sebab pernikahan bukanlah akhir atau tujuan hidup belaka, melainkan satu tahapan kehidupan yang akan selalu mengalami perkembangan. Sebaiknya arah perkembangan itu menuju ke kebaikan yang terus-menerus.
Ada juga yang mengatakan biasanya pasang-surut hubungan pernikahan terjadi saat memasuki usia pernikahan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan seterusnya. Hal ini biasa disebut periode 5 tahunan dalam pernikahan. Semakin Anda dan pasangan beranjak tua, semestinya semakin bijaksana dan mampu terus merasa nyaman dalam sebuah hubungan jangka panjang. Termasuk dapat mengandalkan satu sama lain dalam situasi apapun.
BACA: 3 Tanda Suami Sudah Nyaman Hidup Bersama Anda
Nah, agar kehidupan pernikahan selalu romantis, nyaman, dan menyenangkan, adakah 15 poin berikut dalam rumah tangga yang Anda bina?
1. Gaya Komunikasi
Kesannya klise bahwa kunci sukses menjalani pernikahan adalah komunikasi. Dari sejak pacaran hingga berkeluarga, apakah Anda merasa perubahan positif soal hal ini? Misalnya menjadi lebih terbuka atau justru sebaliknya. Sebab komunikasi adalah pangkal dari kebahagiaan itu sendiri di mana ada banyak hal terkait rumah tangga yang bisa diatasi dengan baik berkat satu sama lain berbicara secara hangat. Bisa jadi selama ini Anda lebih banyak mendengar. Tak ada buruknya, kok, selama Anda tulus justru dengan begitu Anda makin mudah mengerti apa yang pasangan inginkan.
2. Berdebat Wajar
Beda pendapat dalam sebuah hubungan adalah hal wajar dan dinamis. Tapi, kalau keseringan atau setiap hari berdebat pertanda ada masalah di antara pasangan. Mengapa? Relasi dalam pernikahan yang bahagia justru akan saling menghormati pendapat pasangan dan berusaha menghindari perdebatan yang alot.
3.Tak Ada Rahasia
Jujur, keterbukaan, dan rasa percaya. Siapa tak menginginkan 3 hal ini dalam membina hubungan yang langgeng? Jika Anda merasa bahagia dalam pernikahan, tentu saja ada rasa tak nyaman jika membohongi atau menyembunyikan sesuatu dari pasangan. Ciri pasangan harmonis lainnya adalah saat ada masalah lebih suka membicarakannya dengan pasangan ketimbang mengobralnya ke khalayak. Tentu saja pilih waktu yang tepat untuk menyampaikannya, ya. Selanjutnya, tinggal mencari solusi yang membahagiakan kedua belah pihak.
BACA: 7 Hal yang Bikin Suami Bahagia, Ternyata Sederhana Saja!
4. Positif Thinking
Berpikir positif pada pasangan dan segala aktivitasnya di luar rumah justru memberi keuntungan. Setidaknya akan menghambat munculnya kecurigaan yang berlebihan sekaligus meredam terjadinya konflik. Alihkan pikiran negatif pada hal-hal positif. Niscaya kebiasaan baik ini akan menumbuhkan rasa saling percaya di antara suami istri.
5. Prioritaskan Keluarga
Ketika suami-istri berkomitmen pada prioritas mereka, yaitu keluarga, maka tak ada waktu yang lebih penting ketimbang menyediakan porsi lebih banyak untuk orang rumah dibanding bersenang-senang dengan teman baik sepulang kerja ataupun akhir pekan.
6. Kasih Sayang
Walau sudah lama menikah, Anda atau pasangan tak ragu menunjukan kasih sayang lewat pujian, kejutan seperti kencan spontan, sentuhan fisik atau sekadar percakapan penuh perhatian. Pasangan yang bahagia juga tidak akan melarikan diri dari masalah karena optimis dapat mengatasinya bersama. Ciri lainnya, selalu merasa rindu jika berjauhan dengan pasangan dan tak ragu mengungkapkannya. Hal inilah yang menjaga kemesraan suami-istri di tengah kesibukan masing-masing.
7. Setia
Dalam pernikahan yang bahagia, masing-masing pihak tidak akan pernah memiliki keinginan untuk mengkhianati pasangan yang dicintainya. Bahkan, tanpa disadari sebenarnya ada bahasa tubuh yang tidak akan mudah ditiru oleh mereka yang pernikahannya tidak bahagia.
8. Buang Ego
Ketimbang menuruti ego dan mengungkit hal buruk saat bertengkar, pasangan berbahagia akan lebih mengutamakan kebahagiaan keluarga. Seperti tidak berkomentar yang merendahkan, saling menyalahkan, mau memaafkan.
9. Tak Ada Tekanan
Baik dari pasangan maupun pihak luar, Anda selalu merasa nyaman jadi diri sendiri. Termasuk dalam relasi dengan mertua. Jika ada kritik, pasangan akan membela Anda. Hal ini menunjukkan suami istri adalah pasangan yang kuat dalam mengarungi rumah tangga. Tentu tak mudah menerima kekurangan masing-masing tapi cobalah seimbangkan dengan menggali dan mengedepankan kelebihan yang ada. Buang jauh-jauh niat untuk mendikte/mengatur pasangan. Ingat, masing-masing individu memiliki kepribadian yang telah terbentuk sekian lama sebelum ia berkeluarga. Hargai pasangan untuk tetap menjadi dirinya sendiri.
BACA: 3 Pesan untuk Ibu Rumah Tangga Agar Bahagia dan Bebas Stres
10. Ringan Tangan
Pasangan mengerti bahwa membesarkan anak dan mengurus rumah tangga bukan hanya tugas Anda saja. Ia mau memberi bantuan ketika diminta. Termasuk membantu meringankan beban mental seperti menjadi tempat curat dan menghibur Anda sepenuh hati. Begitupun ketika Anda butuh dukungan. Dan Anda pun memperlakukannya demikian sebagaimana janji pernikahan selalu bersama dalam keadaan senang dan sedih.
11. Waktu Berdua
Mampu berbagi kebahagiaan dan kesedihan bersama menandakan relasi yang sehat. Tertawa lepas bersama atau sekadar bergurau di kala senggang bisa menjadi sumber energi positif dalam perkawinan. Ketika Anda masih memiliki waktu untuk menikmati aktivitas bersama pasangan, poin ini bisa menguji motivasi pasangan untuk berkomitmen sebesar apa mau meluangkan waktu berdua?
12. Punya Sahabat
Sangat penting bagi masing-masing pasangan tetap memiliki teman dan kesenangan pribadi. Sehingga mereka tak saling bergantung sepenuhnya pada pasangan. Sebab ketergantungan bukanlah pertanda hubungan yang sehat, terutama ketergantungan emosional secara berlebihan.
13. Kehidupan Seks yang Sehat
Tak ada rasa malu untuk membicarakan urusan ranjang dengan pasangan. Justru berusaha saling memberikan kepuasaan. Termasuk tak ragu ucapkan terima kasih adalah salah satu bentuk afeksi yang menjadi salah satu kunci langgengnya rumah tangga ini.
14. Pantang Ucapkan Ini
Dalam hidup berumah tangga, semua kesalahan merupakan konsekuensi berdua. Di sinilah pentingnya mengembangkan kemampuan pribadi yang justru bisa menyelesaikan masalah berdua, bukan malah mementingkan diri sendiri. Jangan pernah menganggap "rumput tetangga jauh lebih hijau" dan "cerai" menjadi kata yang sangat mudah diucapkan. Sesulit apapun, jangan pernah berhenti bicara berdua. Nyatakan apa yang sebenarnya ingin Anda rasakan dan inginkan dalam pernikahan. Begitu pula sebailknya, dengarkan pada saat pasangan mengeluarkan pendapatnya.
15. "Kebahagiaanmu, Kebahagiaanku"
Tidak ada yang lebih penting dari kebahagiaan pasangan kita. Jika Anda ingin selalu merasa "puas" dengan pasangan Anda, berusahalah untuk memuaskannya terlebih dahulu. Sebagai sepasang suami-istri, Anda dan pasangan bahu-membahu mengurus rumah tangga serta anak-anak. Ketika pasangan sakit atau ada keperluan lain yang tidak memungkinkannya melakukan tanggung jawab di rumah, tidak ada salahnya jika Anda menggantikannya. Ingat, suami istri adalah tim.
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR