Dalam relasi pernikahan, baik laki-laki maupun perempuan sebenarnya bisa sama-sama tahu jika pasangannya menikmati hubungan seks yang dilakukan atau tidak.
Adanya komunikasi seksual dan kemampuan mengetahui emosi pasangan soal seks adalah kunci dalam suatu hubungan.
Namun, tak jarang, kedua pasangan atau salah satunya merasa tak dapat megutarakan hal tersebut. Apa yang menjadi halangan kepuasan seks Anda? Beberapa alasan berikut ini bisa menjadi pemicu:
1. Wewangian
Sejak zaman Cleopatra, aneka wewangian terbukti efektif meningkatkan gairah seksual. Indera penciuman kita pun mampu mencium lebih dari seribu aroma. Bahkan, ada beberapa yang memiliki kepekaan tinggi dan tanpa disadari aroma tersebut mampu menimbulkan ketertarikan seksual.
Namun, sebuah survei dari University of West Georgia menemukan hampir 30 persen pria tak suka dengan wangi yang menjengkelkan.
Belum lagi, parfum dapat memicu serangan alergi atau memicu sakit kepala sehingga menyebabkan masalah ereksi. Jadi, jadi jangan tersinggung jika pasangan meminta mengganti wewangian Anda.
2. Mendengkur
Mendengkur bisa memadamkan kehidupan seks bagi beberapa pasangan. Bahkan, menurut National Sleep Foundation, sekitar 24 persen pasangan menikah berakhir tidur di kamar terpisah karena dengkuran pasangannya.
Dan sekitar 17 persen mengatakan mendengkur bisa mengganggu kehidupan seks mereka.
3. Pertengkaran
Disadari atau tidak pertengkaran yang kerap muncul bisa mematikan gairah seks salah satu pasangan meski Anda berusaha mati-matian menyembunyikannya.
Penelitian menunjukkan laki-laki dalam hubungan yang tidak sehat lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi. Jika Anda terus-menerus mengomel, bisa-bisa pasangan bertanya mengapa Anda masih ada di sekitarnya?
4. Depresi
The National Institute of Mental Health (NIMH) memperkirakan lebih dari 6 juta pria AS mengalami depresi setiap tahun. Terlebih lagi, depresi sering dikaitkan dengan masalah kesehatan seksual, seperti disfungsi ereksi. Depresi pada pria dalam bentuk kegelisahan dan mudah tersinggung.
Penulis | : | Noverita |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR