Pasar Kangen adalah event tahunan di Yogyakarta yang sengaja digelar untuk memberikan sensasi nostalgia kepada siapa yang mengunjunginya.
Tidak hanya makanan, acara yang tiap tahunnya di gelar di halaman Taman Budaya Yogyakarta ini juga menghadirkan beragam barang lawasan.
Untuk penyelenggaraan tahun 2016 yang berlangsung dari tanggal 19 hingga 27 Juli ini menghadirkan 51 stand kerajinan dan barang lawasan.
Menyusuri area barang lawasan, anda akan serasa dibawa memasuki dekade tahun 60-an hingga 80-an.
Barang-barang antik seperti aneka mainan, jam, kamera lawas, barang elektronik antik, buku, kerajinan tangan, uang lawas, hingga pakaian lawas, berjajar rapi di masing-masing lapak.
Salah satu lapak yang cukup manarik minat pengunjung adalah milik Nugroho B. Puryanto.
Dari lapak pria berumur 66 tahun tersebut mengalun musik dekade 60-an yang seakan membawa orang yang mendengarnya bernostalgia.
Musik tersebut berasal dari piringan hitam milik Nugroho.
Pria pensiunan pegawai salah satu Perguruan Tinggi Swasta terkemuka di Yogyakarta tersebut memang hadir di Pasar Kangen untuk menjajakan ratusan piringan hitam yang dibawanya.
"Pertama kali mengumpulkan piringan hitam sejak pensiun pada 2009 yang lalu. Saat itu saya memang ingin mendengarkan musik-musik yang bisa membuat saya bernostalgia waktu saya masih anak-anak dan remaja," ceritanya.
Dari sekedar hobi mengumpulkan piringan hitam untuk bernostalgia, akhirnya Nugroho ikut sebuah komunitas yang mempu mengakomodir hobinya tersebut. Dan dari sanalah hobi tersebut menjadi bisnis.
Hamim Thohari / Tribunnews
KOMENTAR