Segala cara sudah dilakukan para perempuan demi menurunkan bobot tubuh. Mulai dari menjalani diet, membatasi asupan kalori serta gula dan berolahraga rutin. Namun, berat badan tak kunjung turun.
Kenyataan ini berbanding terbalik dengan kaum adam. Mereka lebih mudah menurunkan berat badan dengan upaya yang tidak terlalu maksimal, tapi hasil yang lebih cepat terlihat.
Memang ada sebagian pria yang harus berjuang lebih keras untuk menurunkan berat badan, tapi secara umum para pria lebih beruntung. Dengan kata lain, benar memang adanya jika perempuan lebih sulit menurunkan berat badan dibanding pria.
Baca: 24 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet
Dalam penelitian di tahun 2014, pria dan perempuan gemuk diminta melakukan empat pola makan yang berbeda. Setelah dua bulan, tak peduli jenis dietnya, para pria berhasil mencapai penurunan berat badan signifikan dibanding para perempuan.
Ketidakadilan itu sebenarnya dipicu oleh faktor biologis. Pertama, pria memang secara fisik lebih besar, dengan otot yang lebih banyak. Itu berarti mereka memiliki metabolisme lebih cepat.
"Pria butuh lebih banyak kalori untuk menjaga berat badannya. Karenanya, jika mereka mengurangi asupan kalori, bahkan sedikit, mereka lebih mudah mencapai defisit kalori dan turun berat badan," kata Jessica A.Cunane, ahli diet olahraga tersertifikasi.
Baca: Yang Bikin Berat Badan Naik Lebih Banyak dari Sebelum Diet
Kedua, pria dan perempuan memiliki kadar hormonal yang sangat berbeda. Para perempuan memiliki hormon testosteron 15-20 persen lebih sedikit. Padahal, hormon ini memicu pembakaran lemak dan pembentuk otot.
Baca: Bocoran Ahli: 5 Trik Ajaib Agar Berhasil Turunkan Berat Badan
Penelitian tahun 2016 oleh Universitas Yale juga menunjukkan, perempuan memiliki kadar estrogen dan progesteron lebih tinggi yang berkontribusi pada nafsu ngemil.
Setelah masa subur, kadar estrogen perempuan akan turun dan progesteron meningkat. Jadi, di antara waktu ovulasi dan menstruasi, perempuan mengonsumsi sekitar 238 kalori lebih banyak setiap hari. Kelebihan kalori itu bisa menghasilkan penambahan berat badan sekitar 4,5 - 9 kilogram pertahun.
Baca: Duh, Berat Badan Kok Susah Turun, Ya?
Kadar hormon tiroid, yang mengatur berat badan dan metabolisme, juga sangat berbeda di antara pria dan perempuan.
"Gangguan hormon tiroid juga lebih sering dialami wanita. Risiko mengalami kadar tiroid yang rendah terjadi pada masa kehamilan, setelah melahirkan, dan sekitar masa menopause," kata Brunilda Naziro, dokter penyakit dalam spesialis hormon.
Lusia Kus Anna/KompasHealth
Sumber: Women’s Health
KOMENTAR