Idealnya, setiap perempuan tentu harus peduli pada kesehatan organ intim mereka. Misalnya, mampu mengetahui tanda seperti apa vagina sehat di mana secara alami bersifat asam dan mengandung sejumlah bakteri menguntungkan.
Keasaman dan bakteri ini lah yang membantu menangkis infeksi serta mempertahankan tingkat pH normal pada vagina.
Tanda lainnya, vagina sehat juga akan mengeluarkan sejumlah kecil cairan untuk menjaga agar bersih. Seperti halnya air liur diproduksi untuk membantu membersihkan mulut Anda.
Namun, terkadang perempuan mengalami gangguan yang biasa terjadi seperti iritasi vagina atau infeksi. Agar hal itu tak terus terjadi, berikut cara yang bisa Anda lakukan agar vagina sehat:
1. Cairan Pewangi
Walau diiming-imingi khasiat bisa membuat vagina beraroma lebih baik, sebenarnya semprotan pewangi dapat mengganggu kadar pH vagina, mengurangi keasaman, dan menimbulkan infeksi bakteri.
Baca: Tongkat Pengencang Vagina, Amankah Bagi Kesehatan Organ Intim?
Jika vagina memiliki bau yang kuat atau tidak menyenangkan, semprotan hanya akan menutupi baunya tanpa menyembuhkan masalah atau penyebabnya. Selain itu, hindari juga penggunaan sabun yang keras atau pembersih vagina karena bisa menyebabkan efek buruk yang sama.
2. Asupan Bergizi
Makan makanan bergizi dan minum banyak cairan merupakan kunci kesehatan vagina dan reproduksi. Bahkan, makanan tertentu efektif mengobati masalah kesehatan vagina. Seperti, yoghurt yang membantu mencegah infeksi.
Dan, jika Anda mengalami kekeringan vagina, tanyakan dokter apa yang sebaiknya dimakan sehingga dapat membantu pelumasan alami.
Baca: Cara Yogurt Menjaga Kesehatan Vagina
3. Gunakan Kondom
Menggunakan kondom saat berhubungan seks membantu melindungi terhadap penyakit menular seksual seperti HIV, herpes genital, sifilis, gonore, kutil kelamin, dan klamidia.
4. Pap Smear
Cek secara periodik ke dokter terbilang penting untuk mengetahui kondisi vagina Anda, terutama jika sebelumnya ada keluhan. Setiap perempuan harus sudah melakukannya di usia 21 atau bagi mereka yang sudah aktif berhubungan seksual.
Perempuan yang sudah atau belum melahirkan juga disarankan melakukan pap smear, yang bisa mendeteksi perubahan sel-sel vagina yang mungkin mengindikasikan adanya kanker.
Baca: Sudahkah Anda Pap Smear?
5. Kenali Infeksi
Ada 3 jenis infeksi vagina yang umum yaitu infeksi jamur, vaginosis bakteri, dan trikomoniasis. Mengobati infeksi ini sangat penting karena jika tidak dilakukan akan menganggu kesehatan reproduksi di kemudian hari.
Baca: Infeksi Vagina Bikin Sulit Hamil
6. Pelumas
Pelumasan merupakan bagian penting saat melakukan hubungan seksual. Tanpa itu, kulit labia dan vagina bisa mengalami iritasi dan lecet.
Pada beberapa perempuan vagina mereka tidak menghasilkan pelumas alami secara cukup. Sehingga harus menggunakan pelumas buatan untuk mengurangi gesekan dan iritasi. Namun, kenali bahannya secara detail dan hati-hati dalam penggunaannya agar tidak menyebabkan infeksi.
Baca: Jangan Salah Pilih, Ini 5 ‘Pelumas Seks’ Buatan yang Aman dan Alami!
7. Bahan Katun
Apa yang Anda kenakan dapat memengaruhi kesehatan vagina. Bahkan, beberapa jenis bahan kain dapat membuat vagina terasa panas dan lembap, sehingga menyebabkan bakteri berlebih dan infeksi.
Pakailah celana dalam berbahan katun, mengurangi pemakaian celana ketat, langsung berganti pakaian olahraga yang basah dengan keringat secepat mungkin.
Baca: Perempuan, Hindari Mengenakan Model Celana Dalam Berikut
8. Cara Membasuh yang Benar
Setelah buang air besar (BAB), bersihkan bagian dubur dari arah depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi bakteri dari vagina. Cara ini juga berfungsi menurunkan risiko infeksi kandung kemih.
9. Rajin Ganti Pembalut
Ganti pembalut secara teratur selama periode menstruasi. Jangan gunakan pembalut atau panty liner untuk menyerap keputihan.
Setelah mengetahui 9 hal tadi, tentu sekarang Anda bisa mulai melakukannya, bukan?
Penulis | : | Noverita |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR