Seorang psikoterapis dan penulis yang telah mengantungi 20 tahun pengalaman bekerja mengenai emosional orang dewasa dan anak-anak, Sean Grover, L.C.S, mengungkapkan tiga dampak buruk terlalu sering berikah hadiah pada anak.
Ya, efek negatif kebiasaan memberikan kado berlebihan untuk anak diklaim mampu membahayakan masa depan buah hati Anda.
“Salah kaprah mengajarkan disiplin pada anak semakin sering terjadi pada orangtua muda. Salah satunya memberikan hadiah ketika anak menuruti aturan orangtua,” ucap Sean, seperti yang dikutip dari Psychology Today.
Berikut diantara dampak negatif terlalu sering berikan hadiah pada anak:
Baca: Agar Teguran Efektif, Hindari Kata "Jangan" Saat Memarahi Anak
Menciptakan kebiasaan buruk di masa depan
Anak-anak yang terbiasa diberikan hadiah oleh orangtua secara berlebihan, biasanya mengalami emosional yang destruktif.
Konsekuensi sosial dan emosional pada anak mengarah pada titik negatif, terutama di masa depan
Sebuah studi di University of Missouri, menemukan bahwa orang dewasa yang masa kecilnya terbiasa memiliki berbagai hadiah secara berlebihan dari orangtua, terjebak utang kartu kredit, judi, dan konsumtif.
Baca: Ini Ciri Sikap Orangtua yang Kebablasan Saat Marahi Anak
Tidak percaya diri
Anak yang terbiasa mendapatkan semua hadiah yang dia inginkan semenjak kecil, tumbuh dengan rasa percaya diri yang rendah dan harga diri minim.
Pasalnya, pemenuhan materi secara berlebihan dari orangtua menciptakan pemikiran materialistis. Anak pun jadi tidak percaya diri ketika mereka tidak terpenuhi secara material.
Kondisi itu bisa mengakibatkan kebiasaan buruk di masa depan, mulai dari kecanduan narkoba, tidak memiliki cita-cita, dan depresi. Membajak anak untuk belajar mengenai kebahagiaan yang utuh.
Baca: Trik Atasi Kebiasaan Anak Merengek Saat Minta Jajan di Supermarket
Memanipulasi makna kebahagiaan seutuhnya pada anak
Sebuah riset di Harvard Journal of Happiness menemukan bahwa orang-orang menghargai hadiah yang diberikan oleh orang lain, ketimbang hadiah yang mereka beli sendiri.
Rasa bersyukur dalam hidup akan tumbuh ketika kita merasakan murah hati seseorang, sehingga terinspirasi untuk melakukan hal yang serupa. Menolong dan memberi pada orang lain menghadirkan rasa puas serta kebahagiaan yang utuh dalam diri.
Nah, membiasakan memberikan hadiah secara berlebihan pada anak hanya akan mengajarkannya padanya bahwa dia patut diberikan, bukan memberikan.
Alhasil, anak pun akan terbiasa dengan minim empati hingga usianya dewasa.
Agustina/KompasFemale
Sumber: Psychology Today
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR