Berapa banyaknya polusi udara yang Anda hirup setiap harinya? Sudahkah Anda melindungi keluarga dari korban polusi udara, termasuk saat berada di rumah?
Polusi udara bisa mengakibatkan kanker paru, penyakit pernapasan kronis seperti asma, penyakit jantung, kerusakan otak, saraf, ginjal dan hati. Organisasi kesehatan dunia, WHO, memperkirakan setiap tahun terjadi 7 juta kematian terkait dengan polusi udara di seluruh dunia. Sementara menurut Global Burden of Disease tahun 2010, polusi udara menyebabkan 627.000 kematian di India.
Anak-anak jauh lebih rentan terhadap polusi udara karena mereka memiliki kebutuhan oksigen yang lebih tinggi. Selain itu, paru-paru mereka masih berkembang dan rapuh jika terpapar polusi udara.
Namun, udara yang tercemar tak hanya ada di luar rumah. Sebab tanpa Anda sadari, sehari-hari pun banyak polusi yang ada di rumah, bahkan didalam ruangan. Di negara-negara berkembang seperti India, bahan bakar bio terus digunakan untuk memasak di rumah sehingga melepaskan sejumlah besar polutan.
Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi polutan tersebut. Antara lain dengan cara mengurangi penggunaan pestisida rumah tangga, bahan pembersih, aerosol, bahkan asap rokok dan kelembapan karena menambah tingkat polusi udara di dalam rumah.
Untuk di rumah, langkah-langkah apa saja yang bisa Anda lakukan untuk melindungi keluarga dari dampak buruk polusi udara? Berikut di antaranya:
1. Cobalah beralih ke bahan bakar murni dan memastikan ventilasi yang cukup di dapur.
2. Gunakan ubin keramik pada dinding kamar mandi bukannya plester.
3. Gunakan kipas angin di kamar mandi untuk menghilangkan kelembapan.
4. Buanglah makanan yang membusuk.
5. Mengurangi penggunaan pembersih rumah tangga, pembasmi nyamuk, dan tidak menyimpan bahan kimia seperti pelarut dan pestisida di sembarang tempat.
6. Tanaman di rumah membantu mengurangi polusi udara dan membuat rumah lebih menarik.
7. Rutin membersihkan pendingin ruangan sehingga kualitas udara di dalam ruangan lebih bersih.
Penulis | : | Noverita |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR