Perasaan bahagia yang dialami seorang ibu menyusui secara langsung dapat meningkatkan produksi air susu ibu (ASI). Hal ini disampaikan konselor laktasi, dr Ameetha Drupadi kepada puluhan ibu menyusui dalam acara Breastfeeding: A Key to Sustainable Development di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) di Jakarta, Rabu (3/8) lalu.
"Karena saat merasa senang, hormon oksitosin dalam tubuh meningkat, dan hormon ini berperan juga dalam produksi ASI."
Oleh sebab itu, sambung Ameetha, "Dukungan suami, keluarga, serta lingkungan, sangat dibutuhkan oleh ibu menyusui. Hal itu agar mereka dapat mengurangi stres, dan pada akhirnya merasa bahwa memberi ASI kepada anak adalah hal yang menyenangkan."
Baca: Makin Cinta, 10 Tanda Suami Anda Ayah ASI yang Ideal
Ia mengatakan, bagi suami bisa saja dilakukan dengan memberikan pijatan atau perhatian kepada istri yang sedang dalam masa menyusui. Tujuannya agar dengan begitu, istri merasa disayang dan produksi ASI-nya juga semakin bagus.
"Atau suami bisa membuatkan makanan untuk istrinya, karena menyusui itu menghabiskan sekitar 500 kalori, sehingga setelah itu akan kelelahan. Tidak salah jika suami menyiapkan makanan untuknya (sang istri)," jelas Ameetha.
Untuk menjaga kedekatan antara ayah dengan bayinya, bisa juga Sang Ayah menggendong bayinya setelah disusui oleh ibu.
"Dengan menggendong akan bersentuhan langsung dengan ayah, maka terciptalah ikatan anak dan ayah," kata Ametha yang menambahkan bahwa anak yang mendapatkan ASI eksklusif mempunyai 14 kali risiko lebih rendah terkena penyakit dibandingkan yang tidak pernah diberi ASI.
Baca: Wow! Khasiat Menyusui Bisa Cegah Bayi dari Autisme
Demikian pentingnya peran suami untuk mendukung ibu yang sedang menyusui karena ASI memang tidak tergantikan oleh makanan apapun untuk bayi.
“Maka, kami imbau para suami agar tidak menghambat istri untuk memberikan ASI kepada anaknya. Dan juga nanti kami akan buat Duta Suami ASI dan Komunitas Suami ASI, untuk mendorong pemberian ASI kepada bayi," tandasnya.
Penulis | : | Tumpak |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR