Perusahaan daging olahan tingkat dunia yang berada di Springdale, Arkansas, mengatakan "sangat tidak bisa menerima tindakan oknum-oknum" seperti dalam rekaman itu.
Tyson Foods yakin hal itu tidak cukup untuk menghentikan tindakan tidak layak terhadap hewan di tempat mereka.
Manjemen berjanji untuk menilik ulang dan memastikan bahwa kebijakan perusahaan akan ditaati.
Rekaman itu setidaknya merupakan yang kelima sejak 2015 yang diambil diam-diam untuk merekam penganiayaan hewan di perusahaan Tyson Foods.
Perusahaan daging ayam terbesar di dunia itu mengirim pasokan untuk jaringan rumah makan McDonald, KFC, dan daging olahan bagi sejumlah rumah makan yang lain.
"Penganiayaan terhadap hewan bukan dilakukan oleh segelintir oknum saja tetapi masalah sistematik yang perlu diselesaikan oleh perusahaan," kata Erica Meier, Direktur eksekutif Compassion Over Killing, lembaga penyayang hewan itu.
"Ketika Anda melihat rekaman tersembunyi itu, jelas, kekejaman terhadap hewan tetap menjadi praktek yang umum dalam industri unggas. Tyson Foods harus bertanggung jawab," tambahnya.
"Tyson harus mempertanggungjawabkan kekerasan tersebut," kata Meier kepada Reuters.
Meier mengatakan, perlu dialog nasional untuk membahas permasalahan yang ada agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi dan pelaku harus dikenai sanksi hukum.
Pascal S Bin Saju / Kompas.com
KOMENTAR