Fatmawati Soekarno, istri dari Presiden pertama RI, Soekarno, dikenal sebagai tokoh yang berjasa menjahit bendera pusaka merah putih.
Meski tak ikut berperang, Fatmawati meninggalkan makna tersendiri bagi perjuangan memperebutkan kemerdekaan.
Fatmawati telah meninggal dunia pada 36 tahun yang lalu, tepatnya pada 14 Mei 1980 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Fatmawati lahir 5 Ferbruari 1923 di Bengkulu. Jasadnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat, di Blok AA1 Unit Islam.
Tampak makam Fatmawati cukup menyolok dibandingkan dengan makam lain di TPU itu.
Dari pintu masuk pemakaman, tampak besi setinggi 1,2 meter sebagai penanda makam Fatmawati yang bertuliskan "Makam Pahlawan Nasional Hj Fatmawati Penjahit Bendera Pusaka Merah Putih".
Baca juga: Bendera Merah Putih Raksasa Tempat Berteduh Warga
Tepat di atas makamnya juga diberi tanda seperti bendera merah putih lengkap dengan tulisan "Pejuang 45".
Makam Fatmawati terbuat dari bahan marmer berwarna putih. Makamnya tampak cukup terawat.
Tampak sejumlah tanaman hijau menghiasi sekitar makam Fatmawati. Tepat di samping makam Fatmawati, berdiri makam ayahnya, Hasandin Bin Basaruddin, dan ibunya, Chadidjah Hasandin.
Menurut penuturan Caim, salah satu petugas harian lepas (PHL) yang merawat makam Fatmawati, makam tersebut selalu dirawat dan dibersihkan, khusunya ketika menjelang bulan puasa atau tanggal 17 Agustus.
Ketika itu, banyak orang yang sengaja melayat ke makam Fatmawati. Caim mengatakan, anak-anak Fatmawati, seperti Megawati Soekarno Putri, cukup sering melayat makam ibunya itu.
Para PHL atau penjaga makam lainnya sering menyebut makam Fatmawati dengan sebutan "makam ibu".
"Makam ibu sering dibersihkan, Bu Mega juga terbilang sering datang, waktu sebelum puasa atau 17 Agustus kayak begini juga melayat," ujar Caim di Pemakaman Karet Bivak, Selasa (16/8/2016).
Selain keluarga Fatmawati, tak jarang mahasiswa dan sejumlah warga menyempatkan diri untuk melihat makam Fatmawati.
Hanya berjarak sekitar 20 meter dari makam Fatmawati, terdapat makam Hartini Soekarno, istri keempat dari Presiden Soekarno, dan makam Soerjadi Soerjadarma, tokoh yang memiliki julukan "Bapak Angkatan Udara Republik Indonesia".
David Oliver Purba / Kompas.com
KOMENTAR