Meski melambangkan kesederhanaan, lurik kini memiliki warna-warna terang sesuai keinginan pasar, utamanya kaum muda. Inilah kita saya agar Kurnia tetap bertahan dari gempuran tekstil yang semakin beragam motif dan pilihannya.
Nah, soal warna, saya punya resep tersendiri agar lurik tetap cerah warnanya. Selain memakai pewarna tekstil yang sejak dulu dipakai kakek, kini saya sertakan cara perawatan lurik pada setiap lembar lurik yang kami jual.
Pewarna tekstil memang tidak ramah terhadap lingkungan, karena itu saya juga sedang berusaha membuat lurik dari pewarna alam. Kelemahannya pewarna ala mini ragam warnanya terbatas, lama dan mahal. Kecerahannya juga tidak bisa menandingi pewarna tekstil.
Pekerjaan rumah mempertahankan dan mengembangkan lurik memang banyak dan tidak mudah. Dibuuhkan orang-orang yang benar-benar memahami dan mencintai lurik.
KOMENTAR