Saksi ahli toksikologi forensik, I Made Agus Gelgel Wirasuta, menjelaskan soal kandungan sianida dalam sidang lanjutan mengadili Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Made mengungkapkan bagaimana dia memeriksa dan akhirnya menemukan zat natrium sianida di dalam tubuh korban Wayan Mirna Salihin.
"Cara saya menemukan sianida adalah dengan merekonstruksi dan mencari tahu zat apa saja yang masuk ke dalam tubuh korban. Dari hasil pemeriksaan itu, saya menyimpulkan, memang betul ada sianida," kata Made di hadapan majelis hakim.
Made merekonstruksi dengan melihat proses penetralan reaksi kimia dan sejumlah metode lain untuk mengetahui zat apa saja yang ada di dalam lambung Mirna. Proses rekonstruksi dilakukan juga berdasarkan berapa banyak es kopi vietnam yang sebelumnya diminum oleh Mirna di Kafe Olivier.
Setelah Made memaparkan temuannya, kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, menanyakan dari mana Made tahu ada sianida tanpa melihat langsung ada yang menaruhnya. Otto juga membandingkan Hani, saksi kasus pembunuhan Mirna, yang dalam BAP (berita acara pemeriksaan) disebut ikut minum es kopi vietnam Mirna, tetapi tidak meninggal.
"Dari mana Saudara tahu kalau orang sekali sedot itu terminum 20 mililiter? Lalu, kalau dari yang terminum itu ada kandungan sianida sekian, kenapa Hani tidak meninggal juga?" tanya Otto.
Baca juga: Kasus Mirna, Jessica Dinilai Cerdas dan Percaya Diri
Made langsung merasa keberatan karena penjelasannya tadi hanya berfokus pada pemeriksaan dan rekonstruksi temuan sianida terhadap tubuh Mirna.
"Pengacara tolong jangan pakai bahasa yang bikin pusing, to the point saja. Seperti yang saya bilang tadi, saya tahu ada sianida di sana dari proses rekonstruksi yang saya lakukan. Ada reaksi kimia yang menunjukkan ciri-ciri zat sianida," ujar Made.
Otto masih mempertanyakan parameter apa yang dipakai Made sebagai ahli toksikologi forensik dalam menentukan ada sianida atau tidak.
Made pun kembali menjelaskan bagaimana sifat sianida jika masuk ke dalam tubuh, termasuk tentang zat sianida yang masuk dalam peredaran darah cepat sekali hilang.
Andri Donnal Putera / Kompas.com
KOMENTAR