Selain tentunya rasa gugup serta kepuasan yang didapatkan jika melakukan hubungan intim dengan benar, aman dan nyaman. Sesungguhnya, seperti yang disarikan dari Shape, ada reaksi mengejutkan saat berhubungan seksual yang sebenarnya terbilang normal.
Ya, efek tubuh setelah bercinta ini ternyata berbeda-beda terjadi pada setiap orang. Ada yang mengalaminya, tapi ada juga yang justru merasakan hal lain.
Anda yang mana? Cek berbagai efek mengejutkan setelah berhubungan seksual di bawah ini.
Baca: Apakah Seks Berbahaya Bagi Orang dengan Gangguan Jantung?
Tubuh kelelahan setelah berhubungan seksual
Sebagian orang mungkin tidak memiliki tenaga lagi untuk lanjut ke ronde dua dalam bercinta. Selama gairah seksual, tubuh menjadi laboratorium kimianya sendiri. Ada dua yang bertanggung jawab untuk kecelakaan pasca bercinta, yaitu vasopresin, ketika mencoba tubuh kembali homeostasis yang merupakan hormon yang diperkirakan untuk mengurangi stres. Kemudian hormon prolaktin, yang menyebabkan periode refrakter setelah orgasme dan menimbulkan rasa mengantuk.
Baca: Haruskah Pipis Sebelum dan Sesudah Berhubungan Seks?
Udara pada vagina
Hampir semua sudah tahu bahwa ketika berhubungan seksual dan menikmati setiap sesinya, vagina memungkinkan untuk mengeluarkan suara yang terdengar seperti kentut. Ini merupakan hasil dari terjebaknya udara yang semakin didorong keluar dari vagina, maka suara mirip kentut pun ikut keluar.
Namun tak perlu khwatir karena ini adalah hal yang normal dan terjadi pada banyak wanita. Untuk menghidari suara ini, beralihlah ke seks lembut atau posisi dimana penis tidak sepenuhnya keluar dari vagina dengan setiap dorongan.
Baca: Benarkah Vagina Jadi Longgar dan Besar Setelah Berhubungan Seks?
Produksi cairan dalam jumlah banyak
Entah itu ada cairan yang menyemprot keluar atau mengalami ejakulasi, namun keduanya adalah efek samping alami dari berhubungan seksual dan bukanlah menjadi kekhawatiran atau kecemasan.
Penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang ejakulasi, yang berbeda dari produksi pelumasan ketika sedang bercinta adalah sejumlah kecil cairan keputihan yang terjadi sebelum klimaks dan memiliki karakteristik plasma prostat.
Bahkan dalam penelitian di The Journal of Sexual Medicine, peneliti menguji cairan wanita pasca-klimaks dan menemukan cairan yang keluar sebagian adalah urin, namun sebagian besar adalah plasma prostat.
Baca: Efek Pemanasan Global Pengaruhi Seks dan Kesuburan, Lo!
Infeksi saluran kencing
Selama gesekan dalam sesi bercinta ternyata disinyalir memudahkan bakteri masuk ke kandu kemih melalui uretra. Selain itu, pembukaan uretra dekat dengan vagina dan anus juga memudahkan bakteri dari daerah-daerah lain masuk ke saluran kemih. Risiko infeksi kandung kemih dari berhubungan seksual kadang disebut “honeymoon cystitis”, yang juga risiko dari kehamilan, penggunaan diafragma, serta penggunaan spermisida dengan atau tanpa kondom.
Monalisa Darwin D./intisari-online.com
Sumber: Shape
KOMENTAR