TABLOIDNOVA.COM – Miley Cyrus mengaku jika sekarang ini ia malas untuk berjalan di karpet merah acara mana pun. Ia sadar jika status selebritinya lebih baik digunakan untuk melakukan kegiatan kebaikan ketimbang memamerkan keglamoran yang tidak ada artinya di depan media dan publik.
“Setahun yang lalu, saya harus berjalan di karpet merah di pemutaran perdana film Very Murray Christmas. Dari situ, saya pun malas untuk melakukan hal seperti itu lagi. Yang terlintas dalam benak saya adalah kenapa saya berjalan di karpet merah ini, sementara masih banyak orang yang kelaparan. Banyak yang bilang karena saya adalah orang penting, karena saya orang yang terkenal. Padahal, gaya seperti itu sama sekali tidak mencerminkan diri saya sendiri. Saya seperti dalam sebuah dagelan,” ujar Miley saat diwawancara oleh majalah Elle.
BACA: Miley Cyrus Pamer Cintanya Pada Liam Hemsworth
Lalu, perannya dalam film garapan Woody Allen, Crisis in Six Scenes, juga membuka matanya jika ia memang bisa menggunakan status selebritasnya untuk hal-hal yang lebih baik.
“Setelah berakting dalam film Woody Allen, saya merasa hidup saya seperti itu. Saya sering tidak bisa tidur karena merasa bersalah. Ada banyak anak yang dijual dan jadi budak seksual. Jadi, bagaimana bisa saya bisa menikmati jalan-jalan saya. Bahkan sampai sekarang, saya sering merasa seperti penjahat, badan sering gatal-gatal sebagai akibat stres memikirkan mereka yang kurang beruntung dari saya. Itu sebabnya saya mencoba untuk sebisa mungkin membantu melalui yayasan saya, Happy Hippie,” tutur pacar aktor Liam Hemsworth itu.
BACA: Miley Cyrus dan Liam Hemsworth Tunjukkan Kemesraan Setelah Dua Tahun Putus
Keinginan untuk membantu itu jugalah yang akhirnya membuat dirinya setuju menjadi juri baru dalam panel juri The Voice musim terbaru ini bersama dengan Alicia Keys, Adam Levine dan Blake Shelton.
“Peran ini saya ambil karena saya diberi kesempatan untuk berbicara. Saya tidak mau terjadi kesalahpahaman tetapi saya ingin mengajarkan para kontestan untuk menjadi orang yang diinginkan dan dicintai oleh publik. Tidak usah pusing memikirkan keriuhan massa. Ciptakan momen dari diri sendiri sehingga orang pun membicarakan kamu.”
Syanne/Tabloidnova.com
KOMENTAR