"Saya lapor Pak Kades. Karena tidak mendapat izin suami, istrinya tak mengantongi izin dari desa. Makanya dia (istrinya) pergi dari Jawa menggunakan visa murah," tuturnya.
Selama ini, kehidupan Herman dan Angga ditanggung oleh Mukti dan keluarga besar Herman. Pernah dirinya memyekolahkan Angga saat TK, namun tidak lama.
"Istri saya dianiaya karena menyekolahkan Angga. Akhirnya Angga tidak sekolah sampai sekarang," tuturnya.
Angga, sambung Mukti, memiliki seorang adik. Karena kondisi Herman, anak itu pun dibawa ke keluarga istrinya. Dedi pun langsung memanggil dan meminta guru untuk mendatangi Angga setiap hari. Apakah Angga pergi ke sekolah, atau guru yang mendatangi Angga.
“Bu, tolong ini Angga diajari pelajaran sekolah. Kalau terus tidak diizinkan ayahnya untuk keluar rumah, Ibu datang saja setiap hari ke sini. Saya tambah honor Ibu Rp 1,5 juta per bulan," imbuhnya.
Dedi pun turut memberikan bantuan uang Rp 3 Juta untuk Angga agar dapat membeli peralatan sekolah. Selain itu, Dedi menjanjikan domba agar Angga dan ayahnya bisa beternak dan menjadi modal usaha.
Reni Susanti / Kompas.com
KOMENTAR