Pihak RS Universitas Hasanuddin menemui Ajanwar (27) dan istrinya Andi Indra Ayu (26) yang diketahui tidak mampu membayar biaya persalinan hingga ingin menjual bayinya melalui Facebook.
Kepala Bagian Hukum RS Unhas, Amir Ilyas, mengatakan, pihak RS Unhas baru mengetahui adanya pasien tidak mampu yang ingin menjual bayinya tersebut.
"Kami tidak tahu ada kejadian ini. Setelah heboh di media sosial dan wartawan pada berdatangan, baru kami tahu. Tapi kami dari pihak RS Unhas langsung membantu menyelesaikan administrasinya dengan BPJS dan membantu biaya persalinan operasi caesar dan perawatan bayi karena orangtuanya tidak mampu," kata Amir saat ditemui di kantornya, Jumat (30/9/2016).
Baca juga: Orangtua Jajakan Bayinya Rp 39 Juta di Facebook Gara-gara Terdesak Biaya Persalinan
Amir mengungkapkan bahwa Janwar mendaftarkan istrinya untuk melahirkan ke RS Unhas sebagai pasien umum sehingga biaya-biaya selama operasi caesar hingga perawatan istri dan anaknya yang lahir prematur berjalan sebagai pendaftar umum.
"Inilah juga kritikan bagi BPJS. Harusnya, ketika orang mendaftar bisa langsung aktif. Tidak mesti menunggu 14 hari. Ini yang mesti diperbaiki di BPJS. Makanya Ombudsman mau datang ke RS Unhas karena masalah ini," ungkapnya.
"Masuk RS Unhas sebagai pendaftar umum pada 19 September 2016 lalu dan langsung dilakukan operasi caesar. Lahir bayi dengan berat 1230 gram dan kondisi pasif atau tidak bergerak. Jadi harus mendapat bantuan pernafasan," tuturnya.
Hendra Cipto / Kompas.com
KOMENTAR