Irfan meminta menepi dan memaksa S untuk tidak menyetir lagi.
"Gue akhirnya pegang kemudi, suruh dia menepi. Sambil setengah membentak gue bilang, 'Lo sakit? Lo habis minum obat flu?'" ujar Irfan.
"Iya pak, saya pilek, saya minum obat jadi ngantuk. Ngantuknya enggak ketahan, Pak," sambungnya meniru jawaban S.
Irfan merasa empati dengan kondisi S. Spontan kondisi berbalik, sopir menjadi penumpang dan penumpang mendadak menjadi sopirnya.
"Ya sudah biar gue aja yang nyetir. Akhirnya gue ambil alih kemudi dan melanjutkan perjalanan ke Depok. Setelah masuk perumahan, gue putuskan untuk antar Tari dulu. Habis itu baru gue balik," jelasnya.
Irfan mengaku sempat empati, tetapi malah antipati karena si S dianggap terlalu banyak omong. Ini terjadi setelah Tari turun dari Avanza hitam itu.
"Dia sih ngaku sudah dapat 15 trip dalam sehari. Gue bilang ke dia, 'Ah elah boy, segitunya nyari duit sampai lu enggak merhatiin kondisi badan. Nyari duit yang wajar saja, kejar setoran oke, tapi pikirin juga keselamatan penumpang," tuntas Irfan.
Fidel Ali / Kompas.com
KOMENTAR