Sudah rahasia umum bila keramas setiap hari merupakan rutinitas banyak orang di Indonesia. Selain iklim tropisnya, Indonesia juga memiliki tingkat polusi asap dan debu yang cukup tinggi sehingga membuat rambut pun tidak hanya mudah lepek karena keringat namun juga bau.
Keramas menjadi solusi bagi banyak orang terutama perempuan untuk membersihkan rambut dari berbagai macam kotoran, bakteri, dan sebagainya. Selain itu, rutin keramas juga bermanfaat mencegah kondisi rambut yang lepek, berminyak dan berketombe.
Tapi sayangnya, ternyata banyak pakar kecantikan rambut justru menyarankan untuk tidak keramas setiap hari yang bisa memicu kondisi kerusakan dan kekeringan rambut.
Baca: Ternyata, Begini Cara Keramas yang Benar Agar Rambut Kuat dan Tidak Berminyak
Lalu apa yang harus dilakukan? Berapa kali sebaiknya keramas dalam seminggu?
“Anjuran tidak keramas setiap hari tidak tepat untuk perempuan yang hidup dan beraktivitas di Negara Asia Tenggara seperti Singapura, Indonesia, dan sebagainya. Pasalnya, udara yang luar biasa tropis menyebabkan rambut yang tidak dikeramas mengalami ketombe, kerontokan dan berminyak,” ujar Dexter Ng, penata rambut dari John Frieda House.
Baca: Wow, Keramas dengan Bir Bisa Melebatkan Rambut
Ia bahkan sangat menganjurkan untuk rajin keramas di waktu pagi dengan jenis sampo pilihan yang memiliki kandungan ringan serta ramah lingkungan.
“Keramas setiap hari sangat disarankan untuk perempuan yang tinggal di area tropis. Sebab, cara ini ampuh membersihkan kulit kepala sehingga sehat dan sirkulasi darah pun lancar,” tutup Dexter.
Agustina/KompasFemale
Sumber: Marie France Asia
KOMENTAR