Seorang pelajar, Andini Aulia (7), diduga menderita penyakit bell palsy setelah menerima vaksin campak di sekolahnya di SD Negeri Cipetir 1, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Selasa (27/9/2016).
Saat ini, warga Kampung Cijarian Pasir RT 23 RW 07 itu sedang menjalani pemeriksaan medis di Poliklinik Saraf RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi. Sebelumnya, dia sempat ditangani di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
"Kata dokter di Rumah Sakit Sekarwangi, penyakitnya bell palsy seperti yang pernah diderita Gubernur Rano Karno," ungkap ibu Andini, Yuli (27), saat menunggu pemeriksaan medis, Selasa (4/10/2016).
Saat ini, lanjut dia, putri pertamanya dirujuk dari RSUD Sekarwangi ke RSUD R Syamsudin karena di RSUD Sekarwangi ada peralatan medis yang tidak tersedia.
"Di sini akan di-CT scan," ujar dia.
Baca juga: Terduga Pengedar Vaksin Palsu, Mengaku Jadi Korban
Yuli menuturkan, anaknya diketahui mengalami sakit pada saat tertidur pulas. Sebelumnya, dia sempat mendapatkan vaksin campak di sekolah pada pagi harinya.
"Malam harinya, saat anak saya tidur, terlihat mata sebelah kirinya tetap terbuka dan mulutnya bengok," tuturnya.
Setelah mengetahui anak pertamanya ada kejanggalan pada bagian mukanya, dia langsung melaporkan ke pihak sekolah. Selanjutnya, dia memeriksakan anaknya ke bidan yang bertugas di puskesmas.
"Baru hari Jumat diperiksa ke Rumah Sakit Sekarwangi di Cibadak dan dirujuk ke Rumah Sakit Bunut (RSUD) Syamsudin," kata dia.
Hingga pukul 11.15 WIB, bocah Andini masih menunggu antrean pemeriksaan dokter spesialis saraf dr Tut Wuri Handayani.
Belum ada konfirmasi dari pihak SDN Cipetir 1 maupun pihak RSUD R Syamsudin.
Tokoh masyarakat setempat Deni Setiawan menjelaskan, warganya yang menderita sakit belum masuk keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Padahal, mereka berasal dari keluarga tidak mampu.
"Kami dampingi dan membantu mengurus dengan Jamkesda," ujar mantan Kepala Desa (Kades) Undrusbinangun yang tinggal di Desa Cipetir.
Budiyanto / Kompas.com
KOMENTAR