Sebenarnya, vagina memiliki banyak bagian yang secara mungkin mampu melindungi organnya sendiri dari infeksi bakteri. Sebut saja mulai dari bakteri baik hingga bagian rambut kemaluan.
Sayangnya, karena berbagai faktor vagina bisa tetap terinfeksi bakteri yang disebabkan daya tahan tubuh tidak kuat menahan bakteri jahat. Pemicunya dapat bersumber dari kurangnya menjaga kebersihan organ vagina Anda.
Menakutkannya, dalam kasus lebih lanjut, infeksi tak hanya terjadi di area luar kewanitaan saja, tetapi juga bisa masuk ke dalam organ lainnya semisal leher rahim, saluran telur hingga ke panggul.
Baca: Lakukan 9 Cara Ini Agar Vagina Sehat
"Proses bakteri bisa sampai ke panggul itu enggak cepat. Prosesnya lama dan karena berulang-ulang," kata Liva pada KompasHealth
Dokter yang praktek di RS Mitra Kemayoran ini memaparkan, tanda-tanda area kewanitaan terinfeksi bakteri, antara lain, banyak keluar sekret atau cairan vagina yang berbau, vagina terasa gatal, berwarna kemerahan, dan sangat lembab.
Baca: Jangan Pernah Bersihkan Vagina dengan 3 Produk Ini!
Selain berbau, bisa juga keluar keputihan berdarah atau berwarna kuning. Normalnya, keputihan terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah menstruasi.
Pada kasus infeksi bakteri sudah sampai ke area organ intim dalam, bisa muncul rasa nyeri pada perut bawah.
Baca: 4 Hal yang Seharusnya Tidak Anda Lakukan pada Vagina
"Pas dicek seperti kayak ada kista, tapi ternyata ada isi nanah. Itu karena kebersihannya (organ intim) kurang baik," ungkap Liva.
Maka Anda harus mengenali tanda-tanda ketika wilayah organ intim mengalami infeksi, meskipun gejala kadang muncul saat infeksi sudah memburuk. Terlebih penting lagi adalah menjaga kebersihan agar tidak sampai terjadi infeksi. Ini merupakan tindakan preventif infeksi vagina sedini mungkin yang bisa Anda lakukan.
Dian Maharani/KompasHealth
KOMENTAR