Menyebut nama seorang Josephine W. Komara atau yang lebih dikenal dengan Obin, maka Anda tidak akan pernah bisa menanggalkan predikat ‘Kain’ di belakang sosok perempuan berusia 61 tahun yang lebih suka disebut ‘Tukang Kain’ ketimbang perancang busana tersebut.
Obin tetaplah Obin. Kecintaannya akan sehelai kain mencatatkan namanya sebagai desainer paling atas yang tidak pernah menanggalkan ciri khas yang ia miliki dalam setiap peragaan busana.
Obin selalu berhasil menuangkan idealisme bahwa kain entah itu batik maupun wastra lainnya mampu tampil apa adanya tanpa perlu imbuhan berlebihan yang sekiranya membuat sehelai kain berubah makna ketika dibentuk atau dijahit menjadi sepotong busana.
Dalam setiap peragaan busananya, ia pun sukses ‘menyodorkan’ persepsi bahwa memakai kain yang dinilai kuno serta ketinggalan zaman oleh sebagian generasi muda justru menjadi ‘the new fashion trend’ di tangannya.
Baca: Tradivolusi: Deskripsi Peragaan Busana Karya Obin di Jakarta Fashion Week 2016
Hal ini nampak jelas ketika ia memamerkan ke-48 koleksi busana kontemporer dalam tajuk ‘Benang Merah’ di panggung mode Batik Fashion Week, Minggu, (2/10) kemarin.
Terbagi dalam empat sekuens, seperti biasa Obin menyuguhkan nuansa berbeda dari presentasi koleksi karyanya. Twist untuk menciptakan kesan modern ia hadirkan pada lenggok atraktif para model yang berjalan di atas panggung mode yang diiringi alunan irama lagu modern yang dibalut busana bergaya kontemporer miliknya.
Di balik label BIN House, Obin kerap menampilkan koleksi karya yang minim jahitan sehingga kain-kain indah miliknya terlihat memesona, cantik dan bersahaja seperti perempuan Indonesia sejatinya.
Baca: Dajak: Ornamen Khas Dayak pada Busana Siap Pakai dari DINIRA
Terlihat kain yang dibentuk rok atau celana sesekali menghias koleksi Obin kali ini. Kombinasi gaya sporty dan klasik yang kental jelas terlihat dari ornament pelengkap seperti sepatu kets serta atasan kaus dan serta blus tanpa lengan.
Paduan kebaya encim dan kebaya kutu baru seakan tak mau ditinggalkan Obin. Ia memadukannya bersama bawahan model celana jhodpur dan kulot serta kain yang dibentuk fleksibel. Hadir pula atasan blus, kemeja layer berdetail draperi, kamisol, dress dan sebagainya.
Motif batik pesisir menjadi suguhan utama Bin House kali ini di perhelatan Batik Fashion Week. Tak lupa, selendang yang dibawa dengan indah nan manis oleh model menjadi bagian yang tidak boleh dilewatkan dari setiap presentasi busana seorang Obin.
Foto-foto: Agus Dwianto/TabloidNova
KOMENTAR