Ketika tubuh diserang penyakit, biasanya muncul gejala-gejala yang bisa kita rasakan. Nah, berikut pemaparan dr. Amanda Jane Pricilla dari RS Pertamedika Sentul City, Bogor tentang berbagai “sinyal” pertanda sakit yang perlu Anda ketahui agar lebih mewaspadai sejak dini.
1. Batuk Berkepanjangan
Batuk biasanya disebabkan virus atau yang biasa disebut dengan common cold. Gejala common cold dapat disertai pilek, demam, pusing, badan pegal-pegal. Bila tidak ada infeksi sekunder (infeksi bakteri), batuk biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Pada pasien yang memiliki bakat alergi juga dapat mengalami batuk yang agak lama dari biasanya (bisa sampai 1 bulan).
Batuk berkepanjangan yang harus diwaspadai bila ada kriteria seperti batuk lebih dari 3 minggu, penurunan berat badan dalam beberapa bulan terakhir, keringat di malam hari, batuk kadang-kadang disertai darah, sesak napas, riwayat kontak lama dengan penderita TBC dan benjolan kelenjar getah bening di leher.
Bila terdapat gejala-gejala yang disebutkan di atas, pasien disarankan untuk memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dahak, pemeriksaan darah, dan rontgen dada.
Baca: 7 Tanda Penting Perempuan Mungkin Terserang Penyakit
2. Sakit Kepala
Sakit kepala atau pusing merupakan keluhan yang sering dialami banyak orang. Penyebab sakit kepala dapat dibagi dua: primer dan sekunder. Sakit kepala primer contohnya migrain (sakit kepala sebelah). Sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang muncul akibat kondisi tertentu seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, tumor otak, stroke, syaraf kejepit, dan lain-lain.
Yang penting untuk diperhatikan adalah gejala penyerta yang menjadi tanda-tanda bahaya dari sakit kepala, contohnya seperti penurunan kesadaran, lemah anggota gerak sebelah, pelo, muntah menyembur, gangguan penglihatan, riwayat benturan kepala, tekanan darah diatas 180/110, sakit kepala pertama kali di usia > 50 tahun, sakit kepala yang sering berulang, bertambah berat, dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bila ada gejala penyerta tersebut sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan penunjang seperti cek darah atau CT Scan Brain.
Baca: 5 Tanda Ginjal Mulai Bermasalah dan Anda Harus Segera ke Dokter
3. Sering Merasa Kelelahan
Sering merasa kelelahan atau cepat lelah dapat dialami siapa saja. Bila seseorang tidak bisa tidur yang cukup, makan tidak teratur, tidak pernah olahraga maka stamina tubuh pun menjadi sangat rendah.
Seseorang juga bisa sering merasa lelah akibat kurang darah (anemia). Pada pasien anemia terjadi kekurangan jumlah hemoglobin. Hemoglobin adalah zat di dalam darah yang kerjanya mengikat oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Oksigen sangat penting untuk proses metabolisme seluruh sel dalam tubuh.
Bila tubuh kekurangan hemoglobin maka dampaknya sel akan kekurangan oksigen sehingga proses metabolisme untuk menghasilkan energi tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut mengakibatkan tubuh jadi cepat merasa lelah. Pasien bisa konsultasi ke dokter umum dan melakukan pemeriksaan darah.
Baca: Waspada, 7 Gejala Ini Sering Muncul Sebulan Sebelum Serangan Jantung
4. Demam
Demam adalah suhu tubuh diatas 37,5 derajat celcius. Demam biasanya terjadi saat tubuh terkena infeksi, inflamasi (peradangan), dan keganasan. Sumber infeksi bisa dari saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran kemih, dan dari kulit.
Bila demam berlangsung lebih dari 4 hari sebaiknya konsultasi ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mencari sumber infeksi yang mungkin terjadi.
5. Sering Memar/Lebam
Memar atau dalam istilah kedokterannya hematoma adalah gumpalan darah dalam jaringan tubuh. Memar dapat terjadi akibat benturan yang keras pada bagian tubuh tertentu. Apabila sesorang tidak mengalami benturan yang keras namun sering muncul memar, kemungkinan besar terjadi gangguan dalam proses pembekuan darah dalam tubuh.
Selain memar, gejala lain yang menyertai yaitu mimisan yang sering, luka berdarah yang susah berhenti, menstruasi yang banyak dan lama. Bila mengalami keluhan tersebut pasien dapat konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam.
Baca: Keputihan Terus-Menerus? Awas, Gejala Diabetes!
6. Berat Badan Naik/Turun Drastis
Naik dan turunnya berat badan secara langsung dipengaruhi oleh keseimbangan jumlah makanan yang masuk dan energi yang dipakai. Selain itu, secara tidak langsung dapat dipengaruhi oleh kondisi tubuh seseorang seperti penyakit kronis yang diderita atau gangguan hormon seperti hormon tiroid, insulin, dan lain-lain.
Apabila seseorang tidak menjalani pembatasan jumlah kalori makanan (diet) namun terjadi penurunan/kenaikan berat badan yang drastis, sebaiknya periksaan diri ke dokter apakah ada penyakit kronis atau gangguan hormon.
Klik 'next' halaman selanjutnya untuk melihat 6 pertanda tubuh Anda sakit lainnya.
KOMENTAR