Tri menjelaskan, Dhinia baru pertama kali ke kerja di luar negeri. Ia termotivasi kakaknya yang pernah berkerja di Hongkong.
Saat ini, kepulangan jenazah Dhinia belum diketahui kepastiannya. Ia mendapat kabar dari KJRI Hongkong bahwa jenazah putrinya akan datang tiga atau empat hari lagi.
"Saya berharap jenazah anak saya segera pulang. Dan, saya sudah pasrah dengan kematian yang menimpa anak saya," ujar Tri.
Meski jenazah anaknya belum datang, Tri dan keluarganya sudah menggelar tahlilan dan yasinan sejak Sabtu malam pekan lalu.
Ia mendapatkan kabar anaknya meninggal pertama kali dari keluarga menantunya yang juga bekerja di Hongkong. Bahkan, keluarga menantunya itu akan mengantar jenazah Dhinia bila mendapatkan izin dari majikan.
Tri mendapat kabar jenazah putrinya sudah otopsi dan dishalatkan di masjid. Ia pun belum mengetahui penyebab tewasnya Dhinia yang terjatuh dari lantai 11, apakah bunuh diri atau kecelakaan. Saat ini, kepolisian Hongkong masih menyelidiki penyebabnya.
Dhinia dikenal sebagai perempuan yang rajin bekerja.
"Anaknya juga tidak malu meski harus menjadi buruh di toko dan jualan es," kata Tri.
Muhlis Al Alawi / Kompas.com
KOMENTAR