Penganiayaan berat kembali terjadi di Sumenep, Madura. Sebelumnya, penganiayaan terjadi di Desa Langsar, Kecamatan Seronggi gara-gara cemburu tetangganya dijadikan istri kedua.
Kali ini penaniayaan mengerikan terjadi pada Maruki (36), warga Dusun Barenteng, Desa Banasare, Kecamatan Rubaru.
Ia dibantai sedikitnya oleh 7 orang warga Dusun Tengkulun, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Minggu (16/10/2016).
Bahkan sepeda motor Yamaha MIO warna putih milik korban Maruki hangus dibakar 7 orang yang di antaranya diketahui bernama Sabri (35) warga setempat.
Peristiwa yang cukup menggemparkan warga itu bermula, ketika Minggu siang, Maruki mendatangi rumah Jamila (31), warga Dusun Baktello, Desa Lebeng Barat, Kecamatan Pasongsongan.
Baca juga: Dianiaya Majikan dengan Setrika, PRT Ini Alami Infeksi Lambung
Ia menyebut Jamila adalah istri mudanya dan dinikahi di hadapan keluarga serta kerabat istrinya. Namun kabar di luar menyebutkan, Jamila masih terikat istri orang yang saat ini bekerja sebagai TKI di Malaysia.
Korban mendatangi rumah Jamila yang diakui istri mudanya itu karena saat itu juga Jamila akan berangkat ke Jakarta untuk bersilaturrahmi dengan kerabatnya di sana.
"Namun perjalanan sewaktu akan mengantarkan Jamila yang hendak ke Jakarta itu, di tengah jalan dikejar oleh Sabri bersama 7 kawannya yang mengendarai empat sepeda motor," ujar Khalid, warga sekitar yang menolong korban.
Tepat di Dusun Tenggulun, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, korban berhasil dicegat 7 pelaku. Tanpa babibu, mereka langsung menganiaya korban dengan dengan menggunakan pentungan kayu dan besi.
Korban yang sebelumnya sempat akan melarikan diri, namun tidak berhasil setelah kepalanya dikepruk kayu.
Korban terjatuh dengan kepala pecah. Tidak sampai di situ saja, pelaku bersama kawan-kawannya terus menganiaya korban pakai senjata tajam hingga sekarat.
Baca juga: Pria Ini Aniaya Istri Siri Gara-gara Ditolak Rujuk
Bahkan pelaku juga membakar sepeda motor Yamaha Mio milik korban. Sedangkan Jamila berhasil kabur dan berteriak minta tolong ke warga sekitar.
"Kami datang ke lokasi, melihat gerombolan pelaku sudah kabur, dan hanya menolong korban yang sudah tak sadarkan diri dengan luka-luka mengenaskan hampir di sekujur tubuhnya," lanjutnya.
Beberapa saat kemudian petugas kepolisian dari Polsek Pasongsongan tiba ke lokasi kejadian bersama petugas medis dari Puskesmas Pasongsongan.
Korban segera dievakuasi ke puskesmas, lalu kemudian dirujuk ke rumah sakit daerah (RSD) dr H Moh Anwar Sumenep. Hasil pemeriksaan dokter, korban menderita robek di pelipis kanan sepanjang 3 cm, lebam di kepala bagian belakang.
Selain itu juga luka robek di dagu sepanjang 2 cm, dan luka robek di lengan kanan dan kiri bagian atas serta luka lebam pada pelipis alis mata 1 cm.
"Pelaku sedang dalam pengejaran kami. Motif itu akan terungkap bilamana para pelakunya sudah kami tangkap," ujar Slamet, Kanit Reskrim Polsek Pasongsongan kepada sejumlah media.
Moh Rivai / Surya
KOMENTAR