Bagi banyak wanita, busa mandi tentunya bukan sesuatu yang asing. Banyak wanita beranggapan bahwa busa mandi dapat membantu membersihkan tubuh dengan lebih maksimal.
Namun, perlu diketahui busa mandi ini sebenarnya adalah ladang subur untuk aktivitas bakteri.
“Busa mandi ini populer sebagai alat bantu mandi yang dirancang untuk menyegarkan kulit manusia,” kata penulis penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Microbiology.
Akan tetapi, busa mandi yang digosokkan ke kulit Anda juga dapat menyebabkan sel kulit mati tersangkut di dalamnya. Lalu, jika busa mandi disimpan di tempat yang hangat dan lembap, maka bakteri akan berkembang pesat.
Seorang dermatolog, Dr Stefanie Williams, menyarankan Anda untuk tidak menggunakan busa mandi sama sekali.
"Rekomendasiku adalah untuk memilih pembersih badan yang baik serta menggunakan tangan," ucapnya.
Sebaliknya, Birnur Aral, PhD, Direktur Kesehatan, Kecantikan, dan Ilmu Lingkungan Lab di Good Housekeeping Institute, berpendapat bahwa busa mandi sebenarnya tidak terlalu buruk.
"Busa mandi memberikan lebih banyak udara pada sabun mandi dan membantu teknologinya untuk bekerja lebih baik. Ya, busa Anda akan menjadi kotor dan berminyak, tetapi Anda tinggal menggantinya ketika mulai berbau," ujarnya.
Jika Anda tidak bisa melepaskan busa mandi, berikut ini adalah beberapa tips untuk merawatnya.
Pertama, Anda harus membilas busa mandi setiap usai menggunakan. Kemudian, keringkan busa di tempat yang terang dan sebaiknya bukan kamar mandi yang lembap.
Lalu, jangan terlalu lama menyimpan busa mandi. Sebab, busa mandi harus diganti setidaknya setiap tiga minggu sekali agar tidak menjadi tempat untuk tumbuhnya jamur.
Source | : | NOVA |
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR