Sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Pusat belum juga dimulai. Pengunjung yang memenuhi lokasi tidak semuanya diperkenankan masuk ke ruang sidang. Salah satunya Jossy (33), yang harus menelan kecewa akibat tidak mendapat tempat di dalam ruang sidang.
Terlebih, ia mengaku datang dari Palembang, Sumatera Selatan khusus untuk melihat langsung jalannya persidangan. "Tiga hari lalu saya tiba dari Palembang selain ada keperluan di Jakarta, saya juga ingin menyaksikan langsung jalannya persidangan. Tadi sempat bertemu dengan keluarga Mirna dan saya diberi pin dani kaus ini," ucapnya.
Sidang Jessica diakuinya selalu diikuti tanpa pernah terlewat sekalipun melalui media massa. "Sayangnya ketika mau menyaksikan langsung enggak bisa masuk karena penuh. Saya pribadi mendukung keluarga Mirna karena kagum melihat perjuangan ayahnya. Walau saya enggak kenal beliau secara pribadi namun saya melihat perjuangannya dan merasa kasihan melihatnya," tukas wiraswastawan itu.
Baca juga: Sejak Mirna Tewas, Jessica Tak Sedikitpun Minta Maaf pada Keluarga
Jossy terlihat bergabung dengan beberapa pria di lobby Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang datang mendukung keluarga Mirna. Beramai-ramai mereka berteriak meminta Majelis Hakim memberi keputusan yang terbaik dalam penyelesaian kasus ini.
Di tempat yang sama, Kamis (27/10) pagi ini juga hadir pengunjung yang mendukung kubu Jessica. Salah satunya, Rosalina Mawar (42) asal Jakarta Barat yang datang ditemani sang suami.
"Sejak awal persidangan saya melihat justru Jessica tidak bersalah. Apa motifnya dan mengapa Jessica jauh-jauh pulang ke Indonesia untuk menjadi pembunuh? Bagi saya itu tidak masuk akal," imbuhnya.
D itempat yang sama, Kamis (27/10) pagi ini juga hadir pengunjung yang mendukung Jessica. Salah satunya, Rosalina Mawar (42) asal Jakarta Barat yang datang ditemani sang suami. "Sejak awal persidangan saya melihat justru Jessica tidak bersalah. Apa motifnya dan mengapa Jessica jauh-jauh pulang ke Indonesia untuk menjadi pembunuh? Bagi saya itu tidak masuk akal," imbuhnya.
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, Kapuskodalops AKBP Tri Yulianto mengatakan sudah menyusun skenario pengamanan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Selain telah menyebar petugas di dalam dan di luar gedung pengadilan, pihaknya juga telah menyiapkan sebuah kendaraan evakuasi berjenis Baracuda dan sebuah kendaraan Water Canon.
KOMENTAR