Setiap hari, seorang pria lanjut usia selalu menggelar lapak koran di area SPBU Kota Kasablanka, Tebet, Jakarta Selatan. Ia adalah Abdul Rahman (77), ayah delapan anak yang sudah bertahun-tahun berjualan koran di sana.
Abdul bercerita, ia didatangi petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan untuk dirawat di panti sosial pada Kamis (27/10/2016) kemarin. Namun, ia menolak.
Selain karena masih memiliki keluarga yang merawatnya, Abdul juga enggan tinggal di panti sosial karena khawatir tidak bisa beramal.
"Saya enggak mau, saya enggak bisa amal. Kalo saya masih bisa nyari (uang), saya bisa amal," ujar Abdul saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (28/10/2016).
Abdul mengaku sudah enam tahun berjualan koran di area SPBU Kota Kasablanka. Ia tetap ingin mencari uang meskipun anak-anaknya melarang. Uang yang didapatnya dari hasil berjualan digunakan untuk dirinya sendiri dan diberikan kepada anak-anak yatim.
"Iya, buat saya sama anak yatim, ada dua orang yang sekolah di sini (SD di depan SPBU Kota Kasablanka)," kata dia.
Baca juga: Bantu Ibu Berjualan di Warung Nasi, Perempuan Cantik Ini Membuat Penjualan Meningkat Tajam
Baca: Saat Petugas Sudinsos Jaksel Membujuk Warga Lansia Penjual Koran untuk Dirawat di Panti
Kondisi wajahnya yang harus diperban tak menyurutkan niatnya untuk berjualan. Abdul bercerita, ia sudah menjalani tiga kali operasi karena tumor di wajahnya. Kini, mata kanannya sudah tak bisa melihat.
Ibadah
Sehari-hari, Abdul mulai berjualan pukul 06.00 WIB. Pada pukul 11.00 WIB, ia akan pulang untuk melaksanakan solat dzuhur. Abdul kemudian kembali berjualan pukul 13.00 - 16.00 WIB.
Selain selalu menyisihkan uangnya untuk anak-anak yatim, Abdul juga tidak pernah absen beribadah. Bahkan, setiap malam ia bangun untuk melaksanakan solat tahajud.
KOMENTAR