Golongan darah AB sering disebut langka, bisa dilihat dari stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI). Biasanya stok darah AB merupakan stok yang paling sedikit jumlahnya dibanding golongan darah lainnya.
Penelitian di Stanford School of Medicine, California, Amerika Serikat, menyatakan hanya 4 persen penduduk dunia yang memiliki golongan darah AB.
Mengapa demikian?
Setiap darah mengandung komponen dasar yang sama, sel darah merah, sel darah putih, platelet, dan plasma. Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang belakang, tugasnya membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Setiap dua atau tiga tetes darah memiliki sekitar satu juta sel darah. Sel darah merah memiliki jumlah yang lebih banyak daripada platelet yang berfungsi menghentikan perdarahan dengan membekukan pembuluh darah yang terluka.
Demikian pula jumlah sel darah merah lebih banyak dari serta sel darah putih yang melindungi tubuh dari patogen dan penyakit. Untuk setiap 600 sel darah merah terdapat 40 platelet dan hanya satu sel darah putih.
Pada permukaan sel darah merah, ada protein yang terikat dengan karbohidrat, yang sangat penting untuk menandai sel darah merah.
Baca: Komunitas Pemilik Golongan Darah Langka: Beri Kehidupan Lewat Setetes Darah
Antigen
Penanda berukuran mikroskopik ini disebut juga dengan antigen, dikelompokkan ke dalam 8 golongan, yakni A, B, AB, dan O, yang masing-masingnya bisa "positif", atau "negatif".
"Golongan darah A berarti Anda memiliki sedikitnya satu kelompok gen darah A," kata juru bicara American Society of Hematology, Dr Leslie Silberstein.
"Tipe darah A hanya memiliki antigen A, seperti halnya dengan golongan darah B yang hanya memiliki antigen B," tambahnya.
Sementara golongan darah AB memiliki antigen A dan B.
Serta golongan darah O memiliki antigen A atau B pada permukaan sel darah merahnya.
Keempat golongan darah ini sangat penting karena menunjukkan tipe darah yang bisa diterima lewat transfusi.
Antigen Perlu Diketahui Sebelum Tranfusi
Pasien yang menerima tipe darah yang tidak tepat bisa mengalami reaksi berbahaya, sistem imun dalam tubuhnya akan mengenali antigen asing di permukaan sel darah lalu menyerangnya.
Sementara itu, jika darah Anda termasuk "positif" berarti mengandung antigen resus D, atau jika "negatif" maka tidak memiliki antigen itu. Penanda ini juga sangat penting diketahui sebelum mendapat donor darah.
Baca: Ini Dampaknya Bila Golongan Darah Ibu dan Janin Tidak Cocok
Perbandingan
Menurut penelitian yang dilakukan Stanford School of Medicine, proporsi golongan darah dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
- O positif: 37,4 persen
- O negatif: 6,6 persen
- A positif: 35.7 persen
- A negatif: 6,3 persen
- B positif: 8,5 persen
- B negatif: 1,5 persen
- AB positif: 3,4 persen
- AB negatif: 0.6 persen
Dari penelitian bisa terlihat bahwa golongan darah AB sangat jarang.
Baca: Cari Tahu Karakter Pasangan Berdasar 4 Golongan Darah Ini
Tipe AB Sulit
Dikutip dari www.medicaldaily.com, walaupun kita mewarisi satu gen untuk tipe darah dari masing-masing orangtua, tetapi cukup sulit menghasilkan tipe AB.
Misalnya saja orang dengan golongan darah A bisa mewarisi gen A dari kedua orangtuanya atau gen A dari salah satu orangtua dan gen O dari pihak lainnya.
Golongan darah B juga begitu. Sementara orang bergolongan darah O mewarisi dua gen O.
Orang dengan golongan darah AB mewarisi gen A dari satu pihak orangtua dan gen B dari pihak lainnya.
Berdasarkan jumlah, orang yang bergolongan darah A dan B termasuk kecil, maka kemungkinannya juga rendah kombinasi ini terjadi.
Baca: 6 Gangguan Medis yang Muncul Setelah Donor Darah
Tetap Beruntung Bergolongan Darah AB
Walau demikian, memiliki golongan darah yang langka ternyata juga memiliki keuntungan. Orang bergolongan darah AB positif bisa menerima semua tipe darah, sehingga disebut juga dengan penerima universal.
Bila Anda termasuk orang yang memberi, keuntungan terbesar adalah yang bergolongan darah O karena bisa diterima oleh siapa saja. Orang bergolongan darah O juga disebut donor universal.
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR