Pihak FBI secara resmi menutup penyidikan terhadap Brad Pitt atas dugaan melakukan kekerasan terhadap anak angkatnya, Maddox di dalam pesawat saat terbang menuju bandara di LA yang terjadi pada tanggal 15 September yang lalu.
"Sebagai respon terhadap dugaan yang terjadi dalam sebuah penerbangan di dalam pesawat khusus yang melintas Amerika Serikat yang akhirnya mendarat di Los Angeles dan mengangkut Brad Pitt dan anak-anaknya, FBI telah melakukan pengecekan terhadap berbagai kemungkinan dan tidak akan melakukan investigasi lebih lanjut lagi. Tidak akan ada kasus yang dimasukkan ke dalam pengadilan atas kejadian ini," ujar juru bicara FBI saat dihubungi tim E! News.
Awal bulan ini, Brad Pitt mencoba menjernihkan tuduhan penyiksaan pada anak-anaknya kepada Los Angeles County Department of Children and Family Services. Sementara itu, sebelumnya FBI mengunjungi tempat kediaman baru Angelina di Malibu selama beberapa jam dan melakukan wawancara dengan aktris berbibir sexy itu, beberapa pengasuh anak-anaknya yang dianggap sebagai saksi dan juga beberapa anak Angelina, terutama Maddox Jolie-Pitt. Di luar investigasi yang dilakukan FBI kepada Angelina, Brad dan anak-anaknya, FBI juga mewawancara beberapa pramugari untuk mengetahui lebih detail kejadian.
Setelah Angelina Jolie mengajukan gugat cerai pada tanggal 19 September kemarin, Brad Pitt hanya sempat bertemu dengan anak-anaknya dalam dua kesempatan. Dan di setiap kesempatan pertemuan itu, Maddox tidak hadir. Alasan kenapa Maddox tidak menemuinya, menurut sumber terdekat keluarga, Maddox masih marah kepada Brad Pitt.
Di tengah kesibukan pasangan Hollywood papan atas ini mengurus perceraian dan melakukan adaptasi terhadap rutinitas keluarga, baik Angelina dan Brad sudah mulai bekerja lagi. Brad sempat berjalan di karpet merah pemutaran perdana film terbarunya, "Allied," dan meladeni wawancara media dan mau mengeluarkan komentar akan kejadian ini.
"Semua orang sangat baik dan rasanya menyenangkan bisa mendapat dukungan dari berbagai pihak akan apa yang saya alami sekarang."
Syanne
KOMENTAR