Kediaman Ajun Komisaris Polisi (AKP) Abdul Munir Miharja, awak pesawat M28 Skytruk milik Kepolisian Republik Indonesia yang hilang dalam penerbangan dari Pangkalpinang, Bangka Belitung menuju Batam, Kepulauan Riau, sudah berdiri satu tenda besar lengkap dengan kursi di bagian depannya.
Seluruh keluarga besar juga sudah berkumpul di rumah dalam Kompleks Perumahan Villa Dago, Pamulang, Tangerang Selatan.
Istri AKP Munir, Sessi Aryanti, tampak duduk di ruang tamu rumahnya. Pandangannya hanya menghadap televisi yang menayangkan berita proses evakuasi pesawat tumpangan ayah dari dua anaknya. Sesekali dia tampak menutup mulutnya dan menunduk karena melihat tayangan di televisi.
Sessi menceritakan, terakhir kali dia bertemu Munir ketika hendak berangkat ke Pangkalan Terbang Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu (3/12/2016) pagi.
"Dia berangkat sehabis salat Subuh. Pukul 06.00, pesawatnya berangkat," kata Sessi di rumahnya, Minggu (4/12/2016).
Setelah hampir satu setengah jam dari keberangkatan Munir, Sessi coba menanyakan kabar lewat pesan seluler.
"Jam 07.30, saya tanya sudah sampai mana, masih pending. Baru ada balasan 08.30, dia bilang masih transit di Babel (Bangka Belitung)," katanya.
Baca juga: Satu Jenazah Ditemukan Tim Pencari Pesawat Skytruck Milik Polri
Ibu dua anak itu kembali bertanya perihal keadaan pesawat. "Hanya dibalas dengan tanda jempol, itu pesan terakhirnya," kata dia.
Kegelisahan mulai mencuat dalam benak Sessi, setelah ada informasi dari grup obrolan selular bahwa pesawat yang ditumpangi Munir hilang kontak dengan radar. Sontak, dia coba langsung menelepon dan mengirimkan pesan. Namun, tidak ada respon.
"Saya sudah mulai lemas saat itu. Tidak tahu harus cari kabar ke mana," tutur Sessi.
Rasa gundahnya mulai agak mereda ketika keluarga besarnya satu persatu datang. Teman satu institusi Munir di Kepolisian juga datang untuk menenangkan dan memberi kabar perihal upaya pencarian.
KOMENTAR