Anda tentu sering menemukan seseorang mem-posting sebuah foto dirinya yang sangat kurus di media sosial namun disertai dengan caption “Aduh, harus diet nih. Aku gemuk” atau update-an lain yang berbau pamer namun tidak diperlihatkan langsung. Perilaku tersebut disebut dengan humblebrag.
“Humblebrag adalah sikap menyombongkan diri secara terselubung. Seseorang yang melakukan humblebrag biasanya mengatakan suatu kalimat yang saling bertolak belakang dengan niat aslinya. Kalimat atau ungkapannya seolah merendah tentang suatu hal yang membanggakan tapi tujuan sebenarnya adalah untuk mendapatkan perhatian,” kata psikolog Vera Itabiliana, Psi.
Baca: Jangan Unggah Foto Ini di Media Sosial Saat "Traveling"
Ciri-ciri psikologis seorang pelaku humblebrag biasanya terlihat dari kalimat yang diucapkan, bagaimana dia menceritakan sesuatu yang secara berulang terus-menerus, tapi dengan nada merendah.
Dalam percakapan misalnya, seseorang mengatakan, “Akhirnya, udah pulang ke Jakarta. Capek juga liburan seminggu di Singapore.”
“Humblebrag juga bisa terlihat dari postingan di media sosialnya dimana biasanya dia mengungkapkan rasa syukur, tapi dengan memamerkan suatu hal yang berlebihan,” sambung Vera.
Seperti, posting-an yang menunjukkan lelahnya menyetrika pakaian setumpuk namun di foto yang sama tampak juga gadget terbaru yang tergeletak di atas meja. Tentu saja hal ini dapat mencuri perhatian atau komentar mereka yang melihatnya. Entah meledek, memuji, atau bisa jadi nyinyir.
Baca: Ini Alasan Jangan Mengunggah Foto Boarding Pass di Media Sosial
Nah, alasan karena ingin dianggap penting juga hebat serta ingin diperhatikan itulah yang menjadi salah satu alasan seseorang bersikap humblebrag.
Yang lucu, “Dampak yang dirasakan pelaku humblebrag apabila tidak direspons, ia akan semakin berusaha untuk terus diperhatikan, bisa semakin sering melakukan humble brag atau mencari komunitas lain yang dapat memberikannya perhatian,” jelas Vera.
Lalu adakah manfaatnya bersikap humble brag untuk diri kita?
“Tentu tidak, karena sombong bukan hal yang positif. Alangkah lebih baik apabila sikap sombong dan humblebrag ditinggalkan, karena sikap tersebut dapat menimbulkan rasa benci dalam diri orang lain,” saran Vera.
Rizky Aulia D/Tabloid NOVA
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR