Saat tahu teman atau orang yang kita kenal akan berpergian atau piknik ke suatu tempat, luar negeri misalnya, mungkin sebagian di antara kita ada yang memiliki tradisi menitip oleh-oleh atau bahkan minta.
Namun sebaiknya, mulai dari sekarang Anda mengurangi kebiasaan tersebut.
Memang mendapatkan oleh-oleh atau cenderamata dari orang yang berpergian bisa menajadi sesuatu yang spesial. Tetapi jika keblabasan, hati-hati sebab kebiasaan tersebut justru bisa memberatkan orang lain.
Apalagi jika Anda sering meminta dibawakan oleh-oleh pada orang yang sebenarnya tidak memiliki hubungan terlalu dekat misalnya.
Keluhan soal lontaran kata-kata 'oleh-oleh ya' atau 'nitip makanan daerah ya' pun sebenarnya banyak dialami orang yang berpergian. Responsnya biasa bervariasi, mulai dari sekadar basa-basi, senang, atau bahkan bisa membuat kesal dan menghancurkan mood Anda liburan.
Baca: Tips Cermat Berbelanja Oleh-oleh Saat Traveling
Lalu apa yang perlu diperhatikan ketika menitip oleh-oleh kepada rekan Anda? Berikut tips dari penulis buku The Naked Traveler, Ade Perucha Hutagaol atau lebih dikenal dengan nama pena Trinity Traveler.
"Kalau mau titip oleh-oleh, dia harus tahu oleh-oleh apa yang mau dititip. Jangan sampai menyusahkan jalan-jalan yang pergi," kata Trinity.
Trinity menyebut seorang penitip oleh-oleh harus tahu rencana perjalanan orang yang akan dititipkan. Selain itu, penitip harus tahu di mana tempat membeli dan harga oleh-oleh yang akan dibeli.
"Jadi sudah riset apa yang beli. Karena yang dititipkan bisa marah," katanya.
Uang untuk membeli oleh-oleh, menurut Trinity, bisa dilakukan berdasarkan kesepakatan. Uang bisa diberikan sebelum yang dititipkan pergi atau setelah tiba kembali di Indonesia.
"Tentu juga gak beli sampai yang kelebihan bagasi (di pesawat). Lihat kapasitas bagasi juga," ujar Trinity.
Penitip oleh-oleh juga sebaiknya jangan sungkan untuk berkomunikasi. Lebih baik bertanya kepada orang yang dititipkan terkait ketersediaan untuk membeli oleh-oleh.
"Misalnya, 'Kalau ada waktu ya', karena itu oleh-oleh ada di kota sebelumnya. Tidak memaksakan dan tahu kondisi juga," tutup Trinity.
Baca: 3 Toko Legendaris di Jember, Jadi Favorit Presiden & Banyak Artis
Jadi, mulai sekarang meski menitip oleh-oleh sejatinya tidak dilarang, sebaiknya mulai pikirkan hal-hal sebagai berikut ini pada orang yang Anda titipi:
1. Belum tentu memiliki anggaran lebih
Tidak selamanya orang yang kita titipi oleh-oleh memiliki budget lebih. Tentunya masalah anggaran ini bisa membuat pusing orang yang kita titipi oleh-oleh, kecuali Anda menitipkan uang padanya.
2. Menguras banyak waktu
Hal selanjutnya adalah, berbelanja untuk membelikan oleh-oleh titipan juga menguras banyak waktu. Sementara tidak semua pelancong memiliki waktu lebih untuk sekadar berbelanja.
Selain itu, jika banyak yang menitip oleh-oleh bisa saja sangat merepotkan orang yang dititipi, tak terkecuali betapa banyaknya barang bawaan yang akan ia bawa saat pulang.
3. Hindari kebiasaan meminta-minta
Saat kita meminta oleh-oleh, hal tersebut berarti kita telah memberatkan dengan titipan dan amanah. Sedangkan, kita belum tahu apakah orang yang kita titipi oleh-oleh tersebut bisa kembali dengan selamat dan menunaikan urusan pribadinya.
Maka sebenarnya hal yang lebih penting adalah mendoakan orang yang bepergian agar selamat dalam perjalanan dan bisa menyelesaikan urusannya.
Tribunnews, Kompas Travel
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR