Memiliki anak-anak yang mengikuti jejaknya jelas membuat Nola B3 bangga. Kini, selain sibuk manggung bersama grupnya B3, Nola juga sibuk menjadi seorang ibu yang turun tangan langsung dalam mengatur karier serta menjadi produser anak pertamanya, Naura. Dan, turun tangan langsung sebagai bos dalam karir anak sendiri itu ternyata memiliki tantangan tersendiri.
“Lebih tepatnya tugas aku sebagai ibu yang me-manage karier dan menjadi produser Naura. Tantangannya cukup besar. Umur Naura 11 tahun dan menuju pra-remaja. Yang harus diterapkan adalah disiplin. Ada benarnya jika orang bilang me-manage anak sendiri lebih susah. Tapi, aku selalu bilang semua harus dikerjakan atas kesadaran sendiri. Apapun yang anak-anak lakukan tanpa kesadaran sendiri, itu akan sulit. Orang tua hanya bisa mendukung, membantu, dan memfasilitasi. Aku mungkin lebih mengarahkan Naura kepada hal lebih positif,” ungkap Nola.
Itu sebabnya ketika Naura ditawari menjadi pengisi suara sebuah film animasi, Nola melihat ini sebagai satu kesempatan bagus buat anaknya belajar aspek lain dalam berkesenian.
“Sebenarnya, aku akan dukung apapun yang Naura ingin jalankan, selama itu positif dan bermanfaat. Ketika ditawari menjadi dubber, aku melihatnya seperti membuka satu gerbang baru bagi Naura. Berekspresi itu tidak hanya dari muka tetapi juga lewat suara. Jadi, pelajaran yang Naura dapatkan dari situ juga banyak. Tidak mudah ya menjadi dubber karena harus mencocokan gambar dengan suara, cepat mengerti dan belajar beradaptasi.”
Tak cuma mendukung Naura, dari sekarang, Nola juga memperhatikan jika anak keduanya juga memiliki bakat seni yang tak kalah kuat dari kakaknya.
“Nouna sangat kental, sangat kuat darah seninya. Malah, dia tidak mau kalah dengan kakaknya. Dia bisa menari dan menyanyi di mana pun,” tutur Nola.
Melihat kemungkinan terjadi persaingan ketat di antara anak-anaknya ternyata tidak membuat Nola khawatir. Ia melihat persaingan itu justru sebagai hal positif.
“Bersaing itu perlu sih. Kadang-kadang, memotivasi anak untuk lebih semangat dan memacu kemampuan mereka. Aku melihatnya bersaing itu menjadi pancingan untuk memotivasi diri mereka sendiri. Kalau mereka bersaing untuk suatu hal yang baik, positif, kenapa tidak? Selama bersaingnya sehat dan mereka sadar itu penting untuk kemajuan mereka sendiri, ya why not?”
Syanne/Tabloidnova.com
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR