Ketika melakukan hubungan seksual dengan pasangan, Anda dan pasangan pasti ingin melakukan beberapa variasi agar seks lebih menarik.
Tidak ada salahnya memang, tapi Anda perlu tahu bahwa ada hal-hal yang terlihat biasa saja, faktanya justru bisa berbahaya.
Contohnya, saat melakukan oral seks, meniup vagina mungkin terlihat sepele dan ‘menggoda’, padahal ada banyak risiko di balik aksi itu.
Apa yang terjadi kalau kita meniup vagina?
Berikut ini beberapa kondisi yang mungkin saja bisa terjadi jika seseorang meniup vagina dengan kekuatan kencang seperti yang dikutip dari HelloSehat :
1. Emboli udara
Meniup vagina dapat menyebabkan kondisi yang disebut emboli udara dimana adanya udara yang tidak normal pada sistem kardiovaskular.
Biasanya kondisi ini lebih mungkin terjadi pada perempuan yang pembuluh panggulnya membesar karena trauma atau kehamilan.
Udara yang ditiupkan ke dalam vagina dapat menyebabkan udara masuk ke pembuluh darah, risiko penyumbatan pun bisa terjadi.
Gelembung udara tersebut tidak hanya masuk ke pembuluh darah, tapi juga bisa berjalan ke otak, paru-paru, dan fatalnya dapat masuk ke jantung.
Risiko yang ditimbulkan saat gelembung udara masuk ke jantung adalah serangan jantung dan stroke.
Selain itu, gagal pernapasan pun bisa terjadi.
Kondisi gelembung udara di dalam tubuh ini tak hanya bisa disebabkan oleh meniup vagina, tapi juga bisa terjadi sebagai dampak dari prosedur operasi dan penyuntikan, serta trauma pada paru-paru.
Gejala dari emboli udara yang berat adalah kesulitan bernapas, nyeri dada, nyeri sendi, stroke, kehilangan kesadaran, dan tekanan darah rendah.
Ketika Anda terdeteksi mengalami emboli udara, dokter akan mengarahkan posisi duduk yang tepat untuk membantu menghentikan emboli udara berdampak pada otak, jantung, dan paru-paru.
Pada kasus yang parah, operasi dapat menjadi alternatif untuk mengatasi emboli udara.
Baca: Penyebab Buang Angin Saat Bercinta yang Sering Bikin Malu
2. Pneumoperitoneum
Selain kondisi emboli udara, risiko lainnya adalah pneumoperitoneum, yaitu gas bebas yang terjebak dalam rongga peritoneum (membran yang melapisi rongga perut dan panggul), tapi berada di luar lumen usus.
Salah satu penyebab dari pneumoperitoneum adalah meniupkan udara pada vagina.
Anda atau pasangan Anda mungkin ingin mengecup vagina sambil bermain-main dengan cara meniup-niupkan udara, untuk memberi sensasi menyenangkan yang perempuan rasakan.
Namun, terkadang udara yang tertiup tidak terhitung jumlahnya.
Mungkin Anda dan pasangan merasa bahwa udara tersebut tidaklah membawa pengaruh.
Faktanya, tanpa kita sadari udara tersebut dapat masuk dalam jumlah yang besar.
Udara menemukan jalan menuju rahim, menyebar melalui tuba fallopi, lalu ke perut, dan akhirnya kondisi pneumoperitoneum pun terjadi.
Baca: Vagina Keluarkan Angin Saat Bercinta? Ini Penjelasannya!
Kondisi pneumoperitoneum dikaitkan dengan potensi bahaya perforasi aliasnya berlubangnya usus.
Selain disebabkan oleh meniup vagina, kondisi ini juga bisa terjadi pada:
Lalu seberapa fatal dampak meniupkan udara pada vagina?
Tingkat keseriusan dari penyumbatan tergantung pada bagian tubuh mana yang terkena pasokan pembuluh darah yang mengandung gelembung udara, contohnya:
Baca: Bercinta Pertama Kali? Jangan Kaget Saat Alami 8 Momen Canggung Ini
Jadi, meniup vagina boleh atau tidak?
Tidak hanya melalui seks oral yang melibatkan tiupan pada vagina, tetapi juga ada beberapa posisi seks yang dapat memicu terjadinya emboli udara, bisa juga dengan cara memasukkan jari pada vagina.
Jadi, ketika Anda atau pasangan merasakan sensasi menyenangkan saat vagina diberikan tiupan-tiupan, selalu ingat risiko yang ditimbulkan.
Memang jumlah udara yang kecil tidak terlalu berisiko, namun kita tidak bisa mengukur berapa persisnya jumlah udara yang masuk.
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR