“Jangan pernah absen mengaplikasikan krim malam, pelembap dan serum setiap harinya kalau ingin cantik”, ungkapan di atas pasti sering Anda dengar beberapa tahun belakangan ini.
Ya, tren kecantikan dengan mudahnya menjadi isu yang paling sering diperbincangkan bahkan langsung diterapkan seiring semakin ‘haus’nya keinginan kaum hawa di perkotaan untuk terus tampil cantik dan mulus.
Sehingga, produk estetika kulit dan wajah apapun yang mengklaim dirinya mampu mengatasi masalah penuaan kulit akan diburu untuk dibeli demi penampilan yang lebih memikat.
Baca: Anda Ketergantungan Pakai Krim Perawatan Kulit Wajah? Baca Ini!
Tak heran, setiap perempuan bisa saja memiliki atau bahkan mengoleksi beragam krim kecantikan kulit di rumah untuk dipakai setiap pagi dan malam hari. Namun, pertanyaan pun muncul, apakah krim wajah bikin kulit kita ketergantungan? Untuk lebih jelasnya, ini jawaban Dr. Kardiana Purnama Dewi, dermatovenerologist, saat ditemui oleh tabloidnova.com pada acara Jeunesse for Flawless and Anti Aging di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Selasa (10/1) kemarin.
Baca: Lihatlah Efek Salah Pakai Produk Pemutih Wajah
“Sebenarnya bukan ketergantungan, tapi karena memang kulit kita butuh perawatan setiap harinya, bahkan setiap saat. Seperti tubuh yang perlu makan saja, kulit pun perlu nutrisi demi menjaga elastisitas dan kesehatan setiap lapisan sel kulitnya,” terang Kardiana.
Baca: Tidak Perlu Mengoleskan Krim dan Serum Wajah Terlalu Banyak
Lalu, bagaimana soal krim wajah yang akhirnya memberi dampak buruk setelah kita berhenti mengoleskannya di muka? Apakah tersebut karena ketergantungan atau karena hal lain?
“Mungkin bisa disebabkan bahan kimia tertentu yang sebenarnya memberi hasil instan tapi tidak aman. Misalnya saja merkuri atau hidrokinon yang sangat berbahaya bagi kulit, apalagi jika diluar takaran standar yang dianjurkan oleh pakar atau lembaga pemerintah terkait,” tambahnya.
Baca: Yang Terjadi Jika Wajah Terlalu Sering Pakai BB Krim
Untuk itu ia sangat menyarankan agar para konsumen tetap waspada dan tidak sembarang membeli produk perawatan kulit wajah dengan iming-iming sekedat cantik, putih dan mulus saja. Menurutnya, penting untuk mengecek kualitas produk, kualifikasi dan sertifikasi hingga tes alergi yang mana berbeda pada setiap kulit.
“Produk yang dijual di pasaran seharusnya sudah melewati tes uji klinis sehingga semestinya aman dipakai dalam jangka waktu lama. Soal kenapa kulit jadi rusak setelah tidak pakai krim wajah lagi, alasannya karena kulit kita sampai kapanpun tetap membutuhkan perawatan. Rusak bisa karena kandungan produk yang tidak cocok atau berbahaya atau karena kulit memang terus butuh perawatan agar tetap sehat dan ternutrisi,” tutup Kardiana.
KOMENTAR