Misteri pembunuhan Murniati (22) di RT03/03, Pondok Rangon, Jakarta Timur, Selasa (9/1/2017) dini hari mulai terkuak.
Dari sejumlah informasi yang beredar, kakak kandung korban bernama Rahman (31) diduga kuat menjadi pelaku pembunuhan.
Polisi dari Jakarta Timur pun membenarkan bahwa pria berisial R telah ditetapkan menjadi tersangka, meski polisi belum menjelaskan secara detil mengenai motifnya.
Sepupu Murni yang enggan menyebut namanya menjelaskan Rahman, Murni dan seorang adiknya merupakan hasil pernikahan Popong (47) dengan suami pertama bernama Undang Barnas.
"Mereka tiga bersaudara. Yang Rahman memang tidak tinggal di sini," katanya.
Undang meninggal puluhan tahun silam karena sakit.
Baca juga: Murniati Dibunuh Kakak Kandung, Ini Kata Tetangganya
Selanjutnya, Popong menikah lagi dengan pria sopir angkot berdarah Makassar.
Tetapi pernikahan itu tak bertahan lama. Popong kembali menikah dengan Purwanto (50).
"Purwanto ini pengangguran. Ceu Popong sekarang tinggal sama dia. Sedangkan anaknya yang besar (Murniati) dari pernikahan pertama tinggal di rumah lama. Kalau si Rahman sudah nikah dan tidak tinggal di rumah itu," kata lelaki itu.
Rahman, anak tertua Popong diketahui memiiliki perangai tempramental. Kata sepupunya, Rahman bahkan kerap cek-cok dengan ayah tirinya yang bernama Purnomo itu.
"Berantem terus sama Purnomo itu. Sama adiknya juga suka berantem," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua RW 03 Hasyim, pada Kamis (12/1/3017) mengungkapkan, pihak keluarga maupun warga terkejut ketika mengetahui bahwa pembunuh Murni adalah kakak kandungnya sendiri.
"Rahman itu sudah menikah dan tinggalnya di daerah Cikarang. Dia kerja di pabrikan setahu saya," jelasnya.
Hasyim juga menyebut, Rahman menjadi salah satu orang yang dipanggil polisi untuk menjadi saksi usai terbunuhnya Murni. "Dari bukti dan pemeriksaan lalu dia menjadi tersangka," imbuh Hasyim.
Sebelumnya keluarga dan kerabat dekat menduga pembunuh Murni merupakan orang dekat. Sebab diketahui tidak ada bagian rumah yang rusak. Pelaku diduga masuk ke dalam rumah menggunakan kunci rumah yang sempat hilang dua bulan lalu.
Feryanto Hadi / Warta Kota
KOMENTAR