Tembok sepanjang sekitar tiga meter bercat putih dan merah kusam itu, sudah tak sedap dipandang, apalagi, di bagian depannya, berserakan sampah serta tanaman yang tumbuh tak teratur.
Kondisi lebih menyedihkan muncul ketika pintu rumah itu dibuka. Bau busuk menyengat, lembab, kotor, gelap dan sama berantakannya dengan halaman rumah.
Ada dua kasur lipat di lantai, yang bentuk dan warnanya sudah tak karuan, dengan kapuk berceceran dimana-mana, lantaisangat kotor dan di beberapa sudut rumah, tercium bau tak sedap.
“Ya selama ini Soni sama Marcel kalau tidur ya disini,” kata Hendra (31) sambil menunjuk kasur lipat usang. Hendra adalah seorang tetangga yang tinggal hanya berjarak dua rumah dari kediaman Soni dan Marcel.
Tak jauh dari ruangan pertama, terdapat sebuah kamar yang juga tak laik huni.
Ruangan itu adalah satu-satunya yang memiliki kasur dan kayu penyangga di bagian bawahnya. Kasur tak beralas itu terlihat tak ada bedanya dengan tempat pembuangan sampah.
Beberapa bungkus makanan dan barang usang yang sepertinya sudah tak bisa terpakai, bertengger di atasnya. Kelihatannya, barang-barang itu sudah teronggok lama tanpa disentuh apalagi dibuang. Lantai ruangan itu lebih kotor dan becek di beberapa bagian. Di beberapa sisi, atapnya terlihat bolong yang memudahkan air hujan masuk ke dalam rumah.
KOMENTAR