Tabloidnova.com-Kebiasaan masyarakat Indonesia saat tidur adalah selalu ditemani bantal dan guling. Dua 'perkakas' wajib itu tak boleh absen saat tubuh terasa lelah dan butuh istirahat.
Kebiasaan itu pun turun temurun ke generasi berikutnya. Namun, ternyata kebiasaan itu menyalahi aturan. Hakekatnya, seorang bayi tidak membutuhkan bantal untuk menyangga kepalanya saat tidur. Apalagi belum ada penelitian yang menjelaskan kegunaan bantal untuk bayi.
"Bayi tidak membutuhkan bantal," tegas dr. Vimala Dewi Lukito, Sp.A,.
Meski begitu, kalau orang tua tetap ingin bayinya menggunakan bantal, maka yang harus diperhatikan adalah ketebalan bantalnya.
Bantal yang khusus didesain untuk bayi, yakni yang tidak terlalu tebal dan memiliki cekungan di tengah, lebih disarankan.
"Bila ingin memberikan bantal pada bayi, dianjurkan menggunakan bantal khusus bayi, agar leher bayi tidak tertekuk akibat letak bantal yang tinggi," imbuhnya.
Sempat terjadi beberapa kasus sebelumnya, penggunaan bantal pada bayi yang tidak tepat menyebabkan cedera pada leher bayi. Bahkan memicu kematian lantaran leher bayi tertekuk.
Bila di kecil sudah berusia 1,5 tahun, dan tidak lagi menggunakan bantal bayi, sebaiknya pilihkan bantal yang tipis. Bantal tipis lebih sesuai untuk anak.
"Beberapa anak di atas usia 1.5 tahun tidur lebih nyaman bila menggunakan bantal. pilihlan bantal anak-anak atau bantal yang tidak terlalu tinggi, agar kepala anak tidak tertekuk," imbuhnya lagi.
Penggunaan bantal dewasa untuk anak tidak disarankan. Sebab bantal ini bisa menyebabkan cedera otot leher dan rasa nyeri di laher.
"Bantal dewasa yang terlalu tinggi bisa menyebabkan otot leher anak tertarik dan menyebabkan rasa tidak nyaman di pagi harinya," tutupnya.
Jadi, sebaiknya tidurkan bayi dengan cukup hanya meletakkannya di kasur datar atau keranjang bayi tanpa menggunakan bantal. Biarkan bayi tidur tanpa penyangga kepala agar pernafasan nya tidak tersumbat.
Menda Clara Florencia
KOMENTAR