Haryadi (28), warga Kampung Cisante, Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, mengaku kerap dihantui penyesalan dan kesedihan atas kondisi anaknya, Jamaludin Muhamad atau Nijam (6).
Nijam kehilangan kedua tangannya setelah bermain di tempat kerja ayahnya yang berprofesi sebagai tukang batu bata.
Saat itu, Sabtu (21/1/2017), Nijam ikut ayahnya bekerja. Ketika sang ayah tengah sibuk bekerja, bocah itu bermain hingga kemudian memasukkan bahan batu bata ke tempat penggilingan. Ketika Haryadi mengecek anaknya, kaget bukan kepalang, dia mendapatkan kedua tangan anaknya masuk mesin penggiling tanah.
"Anak saya tidak menangis sama sekali," ujar Haryadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Kamis (26/1/2017).
Baca juga: Dianggap Meninggal karena Diculik, Bocah 7 Tahun Tiba-Tiba Kembali ke Rumahnya
Haryadi menjelaskan, ketika ditemukan, mata sang anak sudah melotot dan mulutnya menganga. Sementara itu, hanya tangan kanan yang bisa diselamatkan, sedangkan tangan kiri sudah terpisah dari badan Nijam saat itu.
"Anak saya memang biasa ikut ke tempat kerja. Biasanya, ada yang ngawasin, yaitu istri saya," tuturnya.
Namun, hari itu, istrinya tidak mengawasi anaknya yang dikenal aktif itu karena baru melahirkan.
Haryadi kini bingung dengan masa depan anaknya karena dia bukan orang yang berkecukupan.
Namun, dia memilih untuk optimistis. Haryadi menegaskan kepada diri sendiri untuk berjuang sekuat tenaga demi memperjuangkan kesehatan dan masa depan anaknya.
Salah satu anggota tim yang menangani Nijam, dr Ghuna Ariharjo Utoyo, mengatakan, pasien harus menjalani dua operasi lanjutan. Setelah sebelumnya, menjalani operasi tahap pertama.
Untuk memulihkan luka setelah operasi, Nijam membutuhkan dua kali operasi yang meliputi operasi pembersihan luka, menunggu kulitnya menghitam. Selanjutnya butuh operasi penutupan lukanya.
KOMENTAR