Penculikan Kamiyah Mobley di tahun 1998 memang membuat para pihak berwajib merasa kesulitan dan menemui jalan buntu. Berdasarkan sedikitnya bukti yang didapat, pihak yang berwenang hanya bisa mendapatkan gambar jejak kaki bayi miliknya yang sempat dicetak oleh rumah sakit. Serta sketsa wajah samar-samar penculik perempuan misterius yang berpura-pura menjadi suster. Kasus ini pun sempat ramai dan menjadi berita nasional selama beberapa tahun. Di pusat belanja lokal bahkan pemeriksaan dilakukan kepada beberapa perempuan yang tengah membawa bayi. Wajah mereka dibandingkan dengan sketsa wajah penculik serta kaki bayinya pun dicek untuk dicocokkan dengan jejak kaki bayi Kamiyah saat ia lahir.
Dilansir dari dailymail, undian sebesar 250ribu dollar pun sempat ditawarkan oleh media besar CNN sebagai hadiah apabila ada yang berhasil menemukan keberadaan Kamiyah dan menceritakan kisahnya. Craig Aiken sang ayah yang tak sempat sedetikpun melihat wajah Kamiyah harus pasrah karena saat penculikan terjadi ia tengah menjalani hukuman 5 bulan penjara dengan dakwaan memiliki narkoba.
Baca : Berkat Tes DNA Penculikan Kamiyah Mobley Terbongkar
Di tahun 2000, Shanara, sang bunda berhasil memenangkan uang damai sebesar 1,5juta dollar atas tuntutannya kepada rumah sakit yang lalai dan menyebabkan putrinya diculik. Walaupun Kamiyah tak ada, Shanara memiliki ritual selama 18 tahun membelikannya kue ulang tahun tepat di hari ulang tahun putrinya dan selalu menyisakan sepotong kue untuk Kamiyah.
Berjalannya waktu, Shanara masih tetap pada pendiriannya. Setiap ia bangun pagi, ia merasa mengetahui bahwa putrinya masih hidup dan ada di luar sana tetapi tak bisa menemui dan berbicara dengannya. Di tahun 2008, dalam sebuah wawancara dengan media setempat yang terdokumentasi, dituliskan oleh dailymail, Sharana memberikan pernyataannya sebagai berikut “Aku penasaran. Bagaimana ya penampilannya?Apa ya makanannya?Apa ya warna kulitnya?Apakah ia pintar?Apakah ia punya rambut yang panjang?Apakah ia juga memiliki bulu mata yang persis sepertiku?
Tampaknya, pertanyaan Shanara delapan tahun silam akan segera terjawab sebentar lagi. Ia tentunya menantikan saat berkumpul bersama Kamiyah. Pihak keluarga kandung Kamiyah termasuk Shanara memang masih menunggu. Shanara memahami kondisi putrinya dan tak mau terlalu memaksa Kamiyah serta menunggu waktu yang tepat sampai ia bisa berjumpa dan bertatap muka.
Penulis | : | Swita Amallia Alessia |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR