Leukemia atau kanker darah masih menduduki peringkat pertama jenis kanker yang diidap anak-anak. Prevalensi leukemia termasuk tertinggi, yaitu 2.8 per 100.000.
Leukemia adalah penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Gejala leukemia pada anak, di antaranya lesu karena sel darah merah rendah, mudah infeksi dan demam karena sel darah putih rendah.
"Darah merah rendah anak pasti pucat. Sedangkan sel darah putih rendah yang bertugas sebagai ‘tentara’ tubuh melawan virus tidak ada, sehingga anak mudah sekali infeksi," kata dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A (K), MHA., saat ditemui oleh Nova.id di Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementrian Kesehatan RI, Salemba, Jakarta Pusat.
Baca: 10 Fakta Penyakit Leukemia yang Merenggut Nyawa Putra Presenter Farhan
Selain itu, trombosit atau keping darah yang rendah, membuat anak mudah mimisan, gusi berdarah dan berbintik merah. Terkadang bintik merah kerap mengecoh orang tua dan dokter, sebab mirip dengan Demam Berdarah (DBD).
"Karena keping darah rendah, anak-anak ini mudah perdarahan. Misalnya sikat gigi, gusinya berdarah, ruam pada kulit mirip demam berdarah. Tak heran kalau pertama kali ke dokter sering didiagnosa demam berdarah," imbuhnya.
Kalau anak demam berulang dan tak kunjung sembuh, orang tua harus waspada. "Anak demam dibawa ke dokter, lalu demamnya reda setelah obat habis, satu minggu kemudian demam lagi. Begitu terus, orang tua wajib waspada," jelasnya.
Baca: Mengharukan, Demi Terapi Leukemia Bocah 11 Tahun Ini Pergi Sejauh 400 Km
Seharusnya, anak demam diberi obat oleh dokter, kemungkinan baru akan demam lagi, paling tidak enam bulan ke depan. Tapi, kalau terus berulang, bisa dipastikan ada penyebab lain yang harus segera dideteksi.
Leukemia bila tak segera tertangai dapat menyebar ke organ penting, seperti otak, hati, limpa dan tulang.
Menda Clara Florencia/Nova.id
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR