Orang awam sering mengartikan vertigo adalah sebuah diagnosa penyakit. Padahal menurut istilah kedokteran, vertigo adalah serapan bahasa Latin yang memiliki arti pusing.
Pusing adalah keadaan dimana kepala memiliki sensasi berputar tujuh keliling, atau istilah medisnya vertigo.
Baca: Apa Reaksi Tubuh Saat Anda Sakit Kepala?
"Pusing itu bahasa latinnya vertigo, jadi vertigo bukan diagnosa penyakit," kata dr. Yuda Turana, Sp.S., kepada Nova.id saat ditemui di kawasan Bendungam Hilir, Jakarta Pusat.
Saat terserang vertigo, dokter akan selalu bertanya, apakah telinganya berdengung/tinitus atau tidak? Pasalnya vertigo akan menyerang saraf keseimbangan. Sementara saraf keseimbangan dan pendengaran memiliki cabang yang sama.
"Tuhan menciptakan saraf kedelapan vestibulokoklearis. Vestibulo untuk keseimbangan, koklearis untuk pendengaran, cabang yang sama tapi pada ujungnya terpisah dua," imbuhnya.
Vertigo dibedakan menjadi dua:
1. Vertigo Central
Vertigo sentral itu biasanya stroke. Stroke bisa terjadi karena sumbatan atau perdarahan di pusat keseimbangan. Penyebab stroke adalah gangguan kardivaskuler karena hipertensi.
Gejalanya pusing dan gejala central lainnya, seperti penglihatan terlihat buram dan dobel, pusing kesemutan di wilayah mulut, pusing lalu kesemutan di separuh badan.
Segera ke dokter dan melakukan pemeriksaan MRI untuk melihat masalah di pusat keseimbangan dalam hal ini adalah otak.
2. Vertigo Perifer
Veritgo perifer biasanya dipicu oleh infeksi di telinga. Namun, tidak menutup kemungkinan pemicu vertigo perifer adalah stres yang tinggi. Penderita vertigo perifer juga diikuti otot pundak terasa kaku.
Menda Clara Florencia/Nova.id
KOMENTAR