Ibu rumah tangga ternyata lebih berisiko terkena serangan jantung yang menyebabkan kematian. Wah! Pendapat ini dikemukakan Dr. dr. Muhammad Munawar, Sp.JP(K) kepada Nova.id.
Baca: Waspada...Gejala Serangan Jantung pada Wanita
Berikut beberapa penyebabnya:
1. Keluhan wanita umumnya tidak spesifik atas sakit yang dirasakannya. Ini membuat diagnosa seringkali membutuhkan waktu lebih lama.
2. Wanita, khususnya ibu rumah tangga, seringkali datang terlambat untuk mendapat pertolongan pertama saat serangan jantung. Ini berbeda dengan pria yang umumnya lebih cepat memutuskan segera ke RS untuk mendapat pertolongan,
"Agak lambat ke rumah sakit. Tunggu suami kerja pulang baru ke rumah sakit. Kalau pria, begitu terjadi serangan langsung ke rumah sakit," jelasnya.
3. Wanita sering mengabaikan tanda-tanda serangan jantung. Sehingga datang pada kondisi yang sudah terlambat.
4. Wanita memiliki kemampuan menahan rasa sakit lebih tinggi dari pada pria. Tak jarang, ini yang menyebabkan nyawanya tak tertolong.
"Barangkali wanita lebih tahan sakit, sehingga terlambat datang ke dokter dan konsekuensinya lebih berat," lanjutnya.
Baca: Ini Perbedaan Gejala Serangan Jantung Perempuan dan Pria
Pertolongan pertama serangan jantung bersifat darurat dan harus segera ke rumah sakit sebelum 12 jam dari serangan. Lebih dari 12 jam risiko meninggal lebih tinggi.
"Pada prinsipnya harus mendapat pertolongan kurang dari 12 jam, kalau lebih risiko tak tertolong tinggi," tutupnya.
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan membiasakan gaya hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga dan istirahat cukup.
KOMENTAR