Tarian Saman ditampilkan secara apik di pelataran Colosseum, Roma, Kamis (2/3/2017) sore waktu setempat.
Keberadaan para penari cilik penuh talenta di Roma tersebut merupakan momentum berharga yang kemudian dimanfaatkan KBRI Roma.
Hal ini guna mempromosikan keindahan budaya Indonesia.
Penampilan tari di lokasi bangunan bersejarah berusia ribuan tahun ini merupakan hal yang istimewa mengingat perizinan yang diperlukan tidaklah mudah.
Keamanan serta kenyamanan tempat wisata dan objek-objek vital di Italia dijaga sangat ketat oleh Pemerintah dan aparat keamanan setempat.
Terlebih, di tengah meningkatnya ancaman terorisme di berbagai negara Eropa.
Uniknya pula, baik Colosseum maupun tarian Saman adalah dua warisan budaya dunia di bawah UNESCO. Colosseum merupakan situs warisan budaya, dan Tarian Saman adalah warisan budaya dunia tak benda.
Pertunjukan yang dikemas dalam bentuk street performance ini menarik perhatian wisatawan yang tengah mengunjungi objek wisata favorit di Italia itu.
Keunikan dan warna-warni kostum yang dikenakan pun menjadikan kelompok tari yang beranggotakan sembilan anak Indonesia tersebut sebagai sasaran foto bersama dari wisatawan.
Pasangan wisatawan dari Brazil, Anderson dan Mariana, mengungkapkan pujiannya atas upaya mempromosikan keragaman seni budaya Indonesia, melalui cara-cara non konvensional seperti ini.
Sementara itu, salah seorang penari, Amaya (8) menyatakan kegembiraannya karena berkesempatan menari di ikon khas kota Roma.
Berusia antara 8-12 tahun, anak-anak di bawah asuhan Sanggar Kinnari dari Jakarta ini berada di Roma untuk singgah, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Agrigento, Sicilia.
Mereka berpartisipasi dalam Festival Budaya Anak-anak Internasional “I Bambini Del Mondo” ke-17, tanggal 4-9 Maret 2017 mendatang.
Dalam kegiatan tersebut, anak-anak dari berbagai belahan dunia akan menampilkan pertunjukan seni budaya di berbagai lokasi.Termasuk, mereka juga menghibur pasien anak-anak di rumah sakit serta para lansia di panti jompo.
Berdasarkan siaran pers yang diterima, rombongan misi seni budaya dari Indonesia akan membawakan Tari Saman, Tari Zapin, dan Tari Topeng Tiga.
Pimpinan rombongan, Ida Riyanti, menyampaikan, partisipasi anak-anak dalam festival budaya di Agrigento akan menjadi pengalaman yang sangat baik. Mereka bisa berbagi keceriaan melalui ekspresi budaya.
Pandangan perempuan mantan anggota DPR RI periode 2009-2014 ini didasarkan atas pengalaman dia yang juga pernah menari dalam festival tersebut pada tahun 1987.
Glori K Wadrianto/Kompas.com
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR