Bipolar disorder memiliki gejala yang hampir mirip dengan skizofrenia. Keduanya merupakan salah satu jenis gangguan kejiwaan. Persamaannya bipolar dan skizofrenia sama-sama mengalami halusinasi bahkan delusi.Namun, selain kesamaan, keduanya juga memiliki perbedaan yang mencolok sekali.
"Kalo skizofrenia itu gangguan pola pikir, sedangkan bipolar hanya gangguan mood," kata dr. Engelberta Pardamean Sp.KJ., saat ditemui oleh Nova.id di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.
Baca: Ternyata, Ada 5 Jenis Gangguan Bipolar
Seseorang yang didiagnosa skizofrenia memiliki gangguan yang berat dengan pola pikirnya. Tak jarang mereka tidak bisa sama sekali berkativitas akibat gangguan tersebut. Bukan hanya beraktivitas, mereka yang didiagnosa skizofrenia tidak bisa berkarya sama sekali.
Sementara bipolar disoreder masih bisa bergaul dengan lingkungan sosial. Seperti berteman, menyelesaikan studinya dan membuat karya.
"Bipolar bisa seperti mereka yang normal, bisa sekolah, menyelesaikan kuliah, bekerja, berkeluarga bahkan berkarya," tandasnya.
Deteksi Dini Gangguan Bipolar
Pada prinsipnya gangguan bipolar bisa dideteksi dini. Yakni melalui perubahan sikap anaknya. "Banyak orang tua tidak mengerti perubahan sikap anaknya," imbuhnya.
Padahal, seharusnya orangtua harus cepat curiga dengan perubahan sikap yang mencolok. Bila memiliki anak lebih dari satu, orang tua bisa membandingkan anak yang satu dengan yang lainnya.
"Bila ada kecurigaan, konsultasikan ke dokter untuk mendapat diagnose yang tepat," lanjutnya.
Kurangi Risiko Narkoba
Penderita gangguan bipolar seringkali mengalami perbedaan mood yang sangat mencolok. Terkadang di situasi tertentu, penderita akan merasakan suasana hatinya sangat senang atau manik. Di waktu lain, suasana hatinya kembali berubah menjadi sedih yang mendalam atau disebut depresi.
Sangat siarankan, penderita bipolar ini ditangani oleh profesional. "Sebaiknya ditangani oleh dokter atau psikiater," jelas dr. Engelberta.
KOMENTAR