Benarkah kehadiran suplemen kesehatan menjadi alternatif praktis dan penting bagi wanita? Bagaimana aturan penggunaannya? Ini penjelasannya.
Wanita secara kodrati memiliki tugas luhur dalam fungsi reproduksi manusia, yaitu sebagai makhluk yang menghasilkan sel telur, mengandung, melahirkan dan menyusui. Kebutuhan gizi wanita tidak bisa dilepaskan dari fase-fase kehidupan tersebut.
Wanita juga dituntut secara sosial untuk senantiasa tampil sehat dan menarik. Gizi yang kuat juga sangat diperlukan untuk perawatan kebugaran dan kecantikan tubuhnya.
Sayangnya, makanan sehat yang kita konsumsi setiap hari terkadang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh. Kehadiran berbagai produk suplemen kesehatan dapat menjadi alternatif yang praktis dan bermanfaat, selama digunakan dengan bijaksana.
Apa Itu Suplemen?
Manusia tidak dapat menghasilkan zat gizi sendiri. Zat-zat gizi (nutrien) yang kita perlukan dari makanan mencakup: energi/kalori (yang bisa diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak), vitamin, mineral.
Terdapat 13 vitamin, sekitar 20 mineral dan trace elements, serta beberapa jenis asam lemak dan yang kita perlukan dari makanan untuk menjaga fungsi dan metabolisme tubuh yang normal serta untuk membuat tulang, otot, darah, berbagai enzim dan hormon.
“Nah, suplemen makanan adalah produk yang digunakan untuk melengkapi makanan, yang mengandung satu atau lebih zat gizi yang dapat berasal dari sumber nabati maupun hewani. Bisa berupa asam amino, konsentrat, metabolit, konstituen, ekstrak atau kombinasi beberapa bahan, yang digunakan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan atau meningkatkan derajat kesehatan,” papar dr. Febie Chriestya, Sp.PD, MSc., dari Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta.
Suplemen bisa dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, tablet hisap, tablet evervesen, tablet kunyah, serbuk, granula, pastiles, atau produk cair berupa sediaan tetes, susu, sirop, atau larutan.
Selain zat gizi, dewasa ini banyak tersedia pula suplemen yang mengandung berbagai phyto-factors atau zat fitokimia.
Fitokimia adalah senyawa alami yang dihasilkan tumbuhan untuk melindungi tumbuhan itu dari bakteri, virus, atau jamur.
Berbeda dengan vitamin dan mineral, fitokimia belum diketahui jelas nilai gizinya, namun dapat memiliki efek yang menguntungkan bagi tubuh dan membantu melindungi kita dari sejumlah penyakit.
Sesuai Kebutuhan Personal
Lalu, suplemen seperti yang dibutuhkan wanita? Zat gizi yang paling diperlukan berbeda-beda tergantung pada usia, aktivitas, menu makanan, kondisi kesehatan dan kebutuhan personal serta kaitannya dengan fungsi reproduksi.
Dibandingkan dengan laki-laki, metabolisme wanita lebih lambat. Basal metabolic rate (laju metabolisme pada saat istirahat) laki-laki 3-10% lebih tinggi daripada wanita.
Artinya, tubuh wanita cenderung lebih mudah mengolah makanan menjadi lemak, sedangkan laki-laki lebih banyak mengubahnya menjadi otot dan cadangan energi siap pakai.
Hilman Hilmansyah/Dok.NOVA
KOMENTAR