Banyak penelitian dilakukan untuk menguji manfaat dan efek negative kopi. Salah satunya adalah penelitian tentang rutin minum kopi turunkan risiko stroke dan diabetes pada wanita. Benarkah?
Menurut dr. Nany Budiman MGizi, Sp.GK., dari Ciputra Hospital Citra Garden City, Jakarta, secara umum kopi mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan mineral.
Selain itu kandungan bioaktif lainnya seperti kafein, chlorogenic acid, melanoidin, polifenol, diterpene dan trigonelline.
Sebenarnya, efek kopi terhadap kesehatan masih belum konklusif. Suatu penelitian di Amerika selama 26 tahun dengan 896 kasus gout (penyakit nyeri sendi akibat penumpukan asam urat di sendi) memperlihatkan risiko terjadinya gout pada mereka yang mengonsumsi 4 cangkir atau kurang per hari lebih rendah dibanding mereka yang tidak mengonsumsi kopi.
Hal tersebut diperkirakan akibat manfaat dari kafein. Penurunan risiko gout juga terlihat pada mereka yang mengonsumsi decaffeinated coffee, sehingga tidak dapat disingkirkan ada komponen dalam kopi selain kafein yang berefek baik terhadap penurunan risiko gout.
Penelitian lainnya di Swedia memperlihatkan konsumsi lebih dari 1 cangkir kopi sehari menurunkan risiko stroke pada wanita dibanding yang tidak mengonsumsi kopi.
Penelitian lainnya menunjukkan penurunan risiko diabetes melitus pada wanita yang mengonsumsi 6 cangkir kopi atau lebih sehari.
Akan tetapi hasil penelitian ini bukanlah suatu panduan dan efeknya tidak dapat disamaratakan pada semua orang, karena variasi jenis dan jumlah kopi, proses pembuatan kopi, komposisi kandungan aktif dalam kopi dalam penelitian tersebut.
Selain itu, kondisi seseorang dan faktor risiko lainnya juga turut mempengaruhi terjadinya suatu penyakit atau gangguan kesehatan tertentu.
Baca:10 Khasiat Kopi untuk Kecantikan Kulit dan Rambut, Wajib Dicoba!
Hilman Hilmansyah/Dok. Nova
KOMENTAR