Pada bayi dengan usia sekitar 6 bulan, sembelit memang wajar terjadi.
Sembelit tersebut secara normal terjadi karena adanya perubahan pola defekasi yang terjadi bayi, seperti yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Badriul Hegar, Ph.D., Sp.A(K), spesialis pencernaan anak dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
“Pada bayi dengan usia 6 bulan ke atas, pola defekasi normal yang paling bagus adalah setiap hari. Dua hari sekalipun juga masih normal,” jelasnya.
Baca: Makanan yang Tak Dianjurkan untuk MPASI, Salah Satunya Bubur Bayi di Pasaran
Pola defekasi masih dianggap wajar bila hingga 2 kali dalam seminggu.
“Namun apabila sudah lebih dari 3 hari tidak buang air, berarti sudah menjadi warning bagi kita,” tambah Prof. Hegar.
Baca: Ibu, Jangan Sampai Salah Membedakan Muntah dan Gumoh Pada Bayi
Bila sudah lebih dari 3 hari bayi kita tidak BAB, berarti ada gangguan pada pencernaannya.
Bisa terjadi karena kekurangan air, kekurangan serat, atau kombinasi makan yang tak benar.
“Selain itu, bisa juga dipengaruhi oleh susu formula sebagai alternatif bayi yang tak mendapat ASI eksklusif. Maka, perlu dilihat dulu ingredients pada susu formula,” jelas Prof. Hegar.
Baca: Dianggap Sepele, 8 Kebiasaan 'Fatal' Orangtua Bagi Kesehatan Anak
Yang terpenting, kita harus selalu waspada dan jangan mengabaikan sembelit pada bayi.
Kotoran yang semakin lama tertahan di dalam tubuh bayi, akan membuatnya semakin kering karena cairan yang ada dalam kotoran diserap oleh tubuh.
“Semakin kering kotoran, semakin susah bayi mengeluarkannya sehingga bisa membuat pantat bayi luka,” jelasnya.
Bila sudah ada luka maka membuat BAB selanjutnya tertahan, dan akhirnya kotoran akan menjadi semakin besar di dalam tubuh bayi.
Baca: Mudah Diketahui, Ini 3 Tanda Usus Anak Sehat
Kemudian, akan membuat usus semakin melar, yang akhirnya membuat bayi susah mendorong kotoran keluar.
Perlu diwaspadai bila bayi tak kunjung BAB di atas 3 hari.
Mungkin bayi tidak lantas rewel dan tidak menunjukkan tanda-tanda lain, namun jangan abaikan, ya.
Karena kotoran bisa semakin menumpuk dan kering, sehingga akan semakin susah dikeluarkan.
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR