Luka pada penderita diabetes sulit sekali disembuhkan karena kadar gula darah yang tinggi. Luka itu umumnya di kaki. Mengapa?
Secara alami aliran darah di kaki tidak selancar aliran darah pada tubuh bagian atas. Hal tersebut dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi dan posisi yang menggantung. Peredaran darah semakin terganggu karena diabetes tersebut.
Baca: Penderita Diabetes Wajib Perhatikan Kaki
"Di bawah lutut memang lebih rawan, secara alami aliran di sana tidak sebaik di tangan. Orang sehat pun begitu, karena menggantung gravitasi, aliran sulit naiknya. Apalagi kalau ditambah dengan aliran darah yang tidak baik, karena diabetes yang tidak terkontrol," jelas dr. Med. Beny Santoso, SpPD, KEMD., di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.
Sedangkan luka penderita diabetes sukar sembuh, karena kandungan gula dalam darah yang tinggi. Kuman sulit hilang dari tubuh karena suplai gula yang tinggi itu.
"Ada luka, kita mau mengusir kumannya, tapi ada 'makanannya' yaitu gulanya, jadi ya balik lagi," lanjutnya.
Maka dari itu, sangat dianjurkan penderita diabetes rutin konsultasi dengan dokter. Tujuannya agar kondisinya terpantau.
Tidak perlu khawatir berlebihan, jika kondisi terpantau dokter, luka diabetes bisa diobati. Selama luka tersebut belum berubah menjadi sepsis.
Ancaman Amputasi
Luka di kaki penderita diabetes yang tidak tertangani dengan baik bisa menjadi ancaman serius, yakni amputasi.
Baca: 10 Mitos dan Fakta Seputar Diabetes yang Sering Membingungkan
Banyak penderita diabetes yang menolak dilakukan amputasi dengan bermacam alasan. Salah satunya, kalua sudah diamputasi maka umurnya tak lama lagi.
"Itu pemahaman yang salah," tegasnya. Diungkapkan, ia sering menerima pasien yang anggota tubuhnya sudah menghitam akibat infeksi yang parah, tapi tidak mau dilakukan amputasi.
Bila anggota tubuh sudah bereaksi hebat terhadap bakteri atau mikroorganisme lain atau sepsis tidak ditangani dengan cepat akan berakibat fatal.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR